BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Menjadi seorang sociopreneur adalah impian dari Duta Kampus FISIP Unpas, Nurul Meilani Anggraeni atau yang biasa dipanggil Nurul.
“Sociopreneur bagi saya adalah seorang wirausaha yang tidak hanya berorientasi pada uang atau keuntungan, tapi juga memiliki orientasi untuk memberikan kebermanfaatan, bisa dijadikan role model, dan menginspirasi banyak orang,” terang gadis kelahiran Purwakarta, 22 Mei 2001.
Selain itu terangnya, karena sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi orang banyak.
“Aktifitas saya saat ini sebagai seorang mahasiswi yang sedang merintis bisnis sendiri sebagai bentuk implementasi dari ilmu yang didapatkan di kampus, di samping itu untuk meningkatkan kepemimpinan juga teamwork,” tuturnya.
“Saya mengikuti Himpunan Jurusan dan Alhamdulillah baru saja diberikan amanah untuk menjadi Ketua Himpunan atau yang biasa disebut Gubernur,” imbuhnya.
Di samping itu, Nurul juga aktif dalam organisasi daerah bernama Ikatan Mahasiswa Bojong sebagai Sekretaris Jenderal dan baru saja yang menyelesaikan kepanitiaan event pendidikan tingkat kabupaten dengan jabatan kepala divisi bernama Education Festival.
“Untuk mengisi waktu luang saya pun menjadi seorang freelancer MC juga moderator,” tambahnya kepada PASJABAR, Kamis (25/8/2022).
Selama kuliah, Nurul juga tercatat mendapatkan beberapa juara yang berkaitan dengan public speaking seperti Juara 1 Mendongeng dan Juara 3 Puisi yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Administrasi Bisnis, Juara 1 Lomba Presentasi Media Komunikasi yang diselenggarakan oleh SMKN 1 Bojong Purwakarta, Juara 1 Putri Administrasi Bisnis Universitas Pasundan, Duta Kampus FISIP, dan Duta Kampus Universitas Pasundan.
“Untuk hobi, saya senang memasak walaupun mungkin masakannya belum seenak masakan mamah. Tapi, saya mencoba tetep belajar masak sampai akhirnya karena saya dari Jurusan Administrasi Bisnis yang diproyeksikan untuk seorang entrepreneur, sehingga saya bisa membuat produk dari hasil masakan saya sendiri,” terang pemfavorit warna pastel dan natural serta penyuka Sate ayam.
Mahasiswi semester V, Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Unpas ini juga bercerita bahwa ia mengagumi sosok Najwa Shihab.
“Walaupun perempuan tapi beliau memiliki keberanian untuk bersuara dan berpendapat yang notabenenya itu menjadi suatu hal yang ditakutkan sebagai seorang perempuan dengan stigma manusia lemah,” terang pemilik tinggi 150 CM.
Bungsu dari tujuh bersaudara ini juga melanjutkan bahwa ia banyak terinspirasi dari ke dua orang tuanya.
“Di tengah kesibukan dan keringat yang mereka keluarkan untuk menghidupi saya dan keluarga, tapi tidak pernah lupa memberikan perhatiannya untuk tetap menjaga keharmonisan keluarga. Walaupun melalui hal-hal sederhana namun dapat memberikan kebahagiaan,” tuturnya.
Adapun makna hidup bagi Nurul adalah hidup ini hanya sekali, maka jangan sampai hidup ini berjalan mengikuti alur dengan percuma, perlu ada perencanaan yang baik agar hidup ini lebih terarah.
“Saya juga punya motto bahwa hidup adalah pilihan. Setiap perjalanan hidup yang kita hadapi, pasti akan dihadapkan dengan berbagai pilihan. Bahkan, dari ilmu yang saya dapatkan di bangku perkuliahan bahwa puncak dari kepemimpinan seseorang adalah memutuskan pilihan. Pilihan manakah yang akan dipilih dengan pertimbangan berbagai risiko yang akan didapatkan. Begitupun dengan hidup, setiap keputusan yang kita ambil akan menentukan ke mana arah hidup yang akan kita jalani,” paparnya.
Nurul juga selalu bersemangat dalam menjalani hidup karena ia memiliki motivasi besar yang bersumber dari diri sendiri. Itulah yang menjadi alasan mengapa ia selalu fight dalam menjalani kehidupan.
“Karena yang menjadi penentu peta hidup ini akan kemana adalah diri kita sendiri, kita lah yang memiliki kuasa untuk menjalani hidup. Maka dari itu, dari internal diri saya sendiri yang menjadi alasan untuk selalu fight,” tandasnya.
Terakhir Nurul juga berharap bahwa setiap aktifitas dan produktifitas yang ia bagikan dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi orang banyak, minimalnya bagi lingkungan terdekatnya terlebih dahulu. (tiwi)