Categories: PASPENDIDIKAN

Kadisdik Ingin Kurikulum Sekolah Jawab Revolusi Industri 4.0

ADVERTISEMENT

BANDUNG, PASJABAR.COM — Saat ini Jawa Barat menjadi penyumbang besar angkatan kerja sekaligus penyumbang besar angka pengangguran. Oleh karenanya Kadisdik Jawa Barat, Dewi Sartika menyebutkan jika kurikulum yang diajarkan di sekolah harus mampu menjawab tantangan saat ini yakni revolusi industry 4.0.

Dewi mengatakan, berdasarkan tingkat pengangguran terbuka berdasarkan pengangguran tingkat pendidikan di Jawa Barat, diduduki oleh SMK sebagai penyumbang paling tinggi, sekitar 16.97 persen agustus 2018.

Sementara itu berbanding lurus dengan pertumbuhan jumlah SMK di Jawa Barat yang terus bertambah berdasarkan data 2018 mencapai 2.846.

“Peran swasta harus menjadi acuan untuk terus ditingkatkan. Oleh karenanya, bagaimana pun anggaran pemerintah relatif tidak dapat menyumbang lebih, selain mengandalkan pihak swasta,” jelasnya.

Menurutnya, kalau swasta sudah bisa berperan itu menjadi potensi yang baik.

“Mudah-mudahan ini juga menjadi bagian dari kapasitasnya memberikan kepercayaan kepada maayarakat bahwa swasta juga mampu,” ujar Kadisdik Jawa Barat, Dewi Sartika, di SMAN 20 Bandung, Rabu (9/1/2019).

Dewi Sartika mengakui terkait kondisi data di Jawa Barat tersebut memang benar adanya.

Demikian sebagai langkah sigap dan antisipatif, pihaknya telah merevitalisasi kurikulum sekaligus menyusun roadmap menghadapi Revolusi Industri 4.0.

Di mana kurikulum diperbaiki dan disesuaikan dengan Revolusi Industri 4.0. Ia pun mengungkapkan pihaknya serta pemerintah telah menjalin kerjasama mengarah digitalisasi bersama mitra-mitra mumpuni dalam bidangnya, yaitu semisal Amazon, Asosiasi E-Commers dan lain sebagainya.

Amazon menjadi mitra yang mendukung dan memfasilitasi digitalisasi, akan mendampingi masyarakat dan generasi muda Indonesia.

“Hal ini lebih dari sekedar bagaimana sebenarnya menyiapkan Sumber Daya Manusia ke Depan menuju era 4.0 itu,” pungkasnya.

Menurutnya dampak dari setiap perkembangan dan kemajuan sangat berpengaruh terhadap perilaku, emotion, intelegen khususnya anak-anak yakni para siswa. bagaimana kemudian mereka menjadi pribadi yang berkarakter.

Selain secara teknologi, karakter, baik dari segi budaya, lingkungan, agama, dan lain sebagainya juga maka harus ditonjolkan.

Oleh karena itu menurutnya bagian dari solusi adalah merevitalisasi matrikulasi, materi, kurikulum dan lain sebagainya yang mengarah pada era digitalisasi atau yang ia sebut Revolusi Industri 4.0. (Tan)

Yatti Chahyati

Recent Posts

Sustainability Bond bank bjb Oversubscribed Hingga 4,66 Kali

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. Obligasi Keberlanjutan atau Sustainability…

1 jam ago

Sengit! Persib Kandaskan Borneo FC Lewat Gol Ciro Alves

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung kontra Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 berangsung sengit. Tampil…

2 jam ago

Cucun Syamsurijal Laporkan Anggota DPRD Kab. Bandung

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Cucun Syamsurijal melaporkan MA anggota DPRD Kabupaten Bandung…

2 jam ago

Cucun Syamsurijal: Pilkada Ibarat Sepak Bola

KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPP PKB, Cucun Syamsurijal mengatakan jika pesta demokrasi (Pilkada)…

3 jam ago

Peluang Emil Audero di Timnas Indonesia Kata Erick Thohir

WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…

4 jam ago

Insting Shin Tae-yong Terbukti di Laga Kontra Arab

WWW.PASJABAR.COM -- Insting Shin Tae-yong sebagai pelatih terbukti dengan memasang Marselino Ferdinan sebagai starter saat…

5 jam ago