BANDUNG, PASJABAR.COM — Bernama lengkap Isma Meitisya Nurhafnissa atau Isma yang lahir di Bandung, 29 Mei 1998 ini merupakan Mahasiswa berprestasi Universitas Pasundan tahun 2017.
Mahasiswa Berprestasi sendiri merupakan gelar yang didapatkan dari event Mahasiswa Berprestasi atau “Mapres” yang dilaksanakan sesuai dengan keputusan dari kemenristedikti.
Event Mapres UNPAS selalu dilaksanakan dalam setiap tahunnya. Selain untuk dilombakan kembali dengan universitas yang ada di Bandung dan Jawa Barat. Mapres UNPAS pun dilaksanakan dalam rangka Dies Natalis UNPAS yang biasanya diadakan pada akhir tahun.
Dalam penyelenggaraanya sendiri Mapres bukan hanya dinilai dari IPK namun juga lewat pemilihan dari karya tulis.
“Kala itu saya menang karena karya tulis baik dari organisasinya, sikap serta Bahasa Inggris,” terangnya.
Adapun pemilik IPK 3,92 ini membuat karya tulis dengan judul Menuju Masyarakat Sehat dan Sejahtera Dalam Kerangka Pencapaian SGDs Melalui Program Gerakan “Masyarakat Sauyunan”.
“Upaya dari saya untuk mendapatkan IPK besar adalah dengan rajin mencatat, memperhatikan dan mengulang atau membaca kembali di rumah. Saya juga membaca jurnal,” tandasnya.
Isma juga mengaku hobi Menulis, karena dengan menulis merupakan salah satu cara untuk mengeluarkan apa yang ia rasakan baik pada situasi sedih maupun senang.
“Saya ingin segera lulus S1 dan melanjutkan S2 ke luar negeri yang memang terdapat jurusan kesejahteraan Sosial disana,” ungkap pemilik motto Learn from yesterday, live for today and hope for tomorrow.
Mahasiswi Universitas Pasundan. Kesejahteraan Sosial semester VI ini juga berkata bahwa ia bercita-cita menjadi seorang Pekerja sosial profesional. Sesuai dengan jurusan yang tengah ia tempuh saat ini. Karena menurutnya Pekerja Sosial merupakan pekerjaan yang mulia dapat membantu orang lain dan mengeluarkan permasalah seseorang.
Penyuka warna ungu dan coklat serta penikmat Nasi padang ini juga berkata bahwa selain sibuk sebagai mahasiswa dan berkuliah juga masih aktif berorganisasi di Himpunan Mahasiswa Kesejahteraan Sosial dan mengikuti perlombaan artikel atau Karya ilmiah.
“Untuk idola saya menggenari sosok Ir. soekarno, karena melihat usaha beliau dalam memerdekan negara ini dari berbagai penjajah tidaklah mudah. Sifatnya yang penuh semangat dan tidak pantang menyerah membuat saya ingin sama seperti beliau,” terang pemilik tinggi 160 CM
Anak tunggal ini juga mengatakan bahwa ia banyak terinspirasi dari kedua orang tuanya, sebab mereka adalah orang terdekat yang selalu ditemui setiap hari.
“Bagi saya hidup adalah perjuangan. Apapun yg terjadi segalanya harus dilalui. Dibalik segala sesuatu yang terjadi saat ini akan ada hikmahnya di kemudian hari, mengambil sisi baik serta belajar lebih baik itulah yang saya akan lakukan,” tandasnya. (Tan)