Categories: PASBANDUNG

50 Kelurahan di Bandung Bakal Miliki Alat Pendeteksi Cuaca

ADVERTISEMENT

BANDUNG, PASJABAR.COM — ‎Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bekerja sama dengan Cyberindo Aditama (CBN) telah memasang sensor cuaca di 50 kelurahan di Kota Bandung. Sehingga memudahkan untuk mengetahui hujan yang berpotensi mendatangkan banjir.

“Kami siap berkolaborasi membanti Kota Bandung sesuai kapasitas kami. Pemkot Bandung memiliki layanan Smart City. Kami bergerak untuk memberikan layanan cuaca,”ujar Cheif Operating Officer Cyberindo Aditama (CBN) Marcelus Ardiwinata. ‎‎

Marcelus mengungkapkan, melalui sensor tersebut dapat memantau suhu, arah angin, kecepatan angin, sensor ultraviolet dan violet radiation. Sensor ini akan mengirim data per 30 detik yang masuk ke cloud.

Data mentah yang terkumpul, lanjutnya, terbuka dan bisa digunakan oleh kelurahan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, dan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika.

“Siapapun boleh menggunakan data ini. Namun khusus untuk Kota Bandung, saya menginginkan model yang kami kembangkan bisa menjadi contoh bagi daerah lain,” tambahnya.

Marcelus menambahkan, dalam konsep smart city, harus melibatkan publik. Karena itu, agar bisa terus berkembang. Untuk itu, pihaknya menggelar Hackathon: Hackbdgweather 2019 pada 23-24 Januari lalu di Kota Bandung.

Acara tersebut mencari jawara aplikasi cuaca, yang kemudian akan dikembangkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Tercatat sebanyak 38 tim dari berbagai perguruan tinggi mengikuti acara ini.  Dari 38 peserta, tercatat 15 finalis dan 3 pemenang yang rencananya akan diterapkan untuk membantu dalam hal cuaca.

“Semua peserta konsepnya bagus, kita apresiasi karena kaum milenial saat ini lebih berkembang dari segi teknologinya,” kata Marcelus.‎

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Ahyani Raksanagara mengatakan, Pemkot Bandung dan CBN telah bekerja sama memasang sensor untuk mendeteksi cuaca.

“Tahun lalu kita jajakan kerja sama dengan memasang sensor cuaca di 50 kelurahan,” katanya.

Menurut Ahyani, sensor yang terpasang berbeda dengan yang dimiliki oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Sensor dari CBN itu langsung ditempatkan di kelurahan. Sedangkan sensor BMKG melalui satelit.

“Prediksinya semakin banyak maka sensor akan semakin baik. Kita bisa mengomparasi  dan masyarakat secara terbuka bisa mengetahuinya,” tutur Ahyani. (mur)‎

Yatti Chahyati

Recent Posts

Perkuat Bisnis, bank bjb Kini Jadi  BPD Pertama Penyimpan Dana Margin di Indonesia  

JAKARTA, WWW.PASJABAR.COM -- Untuk memperkuat bisnis, bank bjb menjalin berbagai sinergi strategis demi memberikan manfaat…

1 jam ago

Sustainability Bond bank bjb Oversubscribed Hingga 4,66 Kali

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. Obligasi Keberlanjutan atau Sustainability…

20 jam ago

Sengit! Persib Kandaskan Borneo FC Lewat Gol Ciro Alves

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung kontra Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 berangsung sengit. Tampil…

22 jam ago

Cucun Syamsurijal Laporkan Anggota DPRD Kab. Bandung

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Cucun Syamsurijal melaporkan MA anggota DPRD Kabupaten Bandung…

22 jam ago

Cucun Syamsurijal: Pilkada Ibarat Sepak Bola

KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPP PKB, Cucun Syamsurijal mengatakan jika pesta demokrasi (Pilkada)…

23 jam ago

Peluang Emil Audero di Timnas Indonesia Kata Erick Thohir

WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…

24 jam ago