BANDUNG, PASJABAR.COM — Percepatan pembangunan suatu Daerah, perlu didukung oleh berbagai pihak. Dalam bingkai “Dynamic Government”, atau Birokrasi Dinamis 3.0, maka ‘Pentahelix’, menjadi satu konsep kolaborasi yang tepat, untuk mengikat semua pihak agar terlibat dalam pembangunan.
Pentahelix, yang melibatkan Akademisi, Bisnis, Community, Government, Media atau seringkali disingkat ABCGM, merajut kebersamaan diantara kelimanya, dalam merancang langkah-langkah terobosan dalam mengatasi keterbatasan yang dimiliki para pelaku pembangunan, Pemerintah Daerah khususnya.
Dalam rangka penguatan jaringan Pentahelix tersebut, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, di Aula Barat Gedong Sate Bandung, Jumat (25/01/19), berkomunikasi dengan para akademisi, pada pertemuan dengan Civitas Universitas Padjadjaran (UNPAD).
Pada pertemuan ini, Gubernur memaparkan sejumlah gambaran problematika pembangunan di Jawa Barat. Baik pembangunan dari sisi infrastruktur, juga manusianya.
Disamping itu, Emil panggilan karib Gubernur, juga mengungkap program unggulan Jawa Barat yang akan dijalankan lima tahun kedepan di masa kepemimpinannya.
“Saya sampaikan kepada para Akademisi, akan kebutuhan Pemprov Jabar di lima tahun mendatang untuk mendapatkan sinergi dukungan dari Unuversitas,” ungkap Gubernur Emil.
Maka pertemuan hari ini, ucap Emil, diharapkan menghasilkan rumusan rencana kolaborasi dan rencana aksi, antara Pemerintah dan Akademisi. Khususnya antara Pemprov Jabar dan Universiras Padjadjaran dalam berbagai bidang, atau berbagai aspek pembangunan.
“Tugas kita hari ini sama, yaitu ibadah. Kedua, kemuliaan kita sebagai manusia diukur dari kebermanfaatan,” katanya.
Akademisi sendiri, kata Emil, memiliki “knowledge power”, yang bisa menghadirkan kemudahan hidup bagi masyarakat. Maka ada nilai inovasi yang bisa dibangun oleh Pemerintah bekerjasama dengan para akademisi.
Sementara Pemerintah, dengan “political power,” siap merumuskan sebuah kebijakan melalui keputusan, berkaitan dengan hasil inovasi yang dibuat.
Kemudian didukung keterlibatan masyarakat dengan “social power”-nya, target pembangunan di Jawa Barat akan terakselerasi.
“Di sini kami butuh inisiatif, gagasan, riset kami butuhkan, tolong (akademisi) teliti fundamental- fundamental Pembangunan Jawa Barat,” katanya.
“Saya membuka diri meminta masukan dari zona A, Akademisi, di pentahelix ini,” ungkap Gubernur.
Selain itu, lanjut Emil, ada juga unsur bisnis, dan juga media, yang sama pentingnya dalam mendukung percepatan pembangunan di Jawa Barat.
Hadir pada pertemuan, Rektor UNPAD Tri Hanggono Achmad, jajaran Senat Akademik, para Dekan, para Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Rektor Universitas Pasundan (UNPAS) Bandung Eddy Jusuf, Rektor Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung Een Herdiani, dan para Guru Besar, serta unsur akademisi lainnya. (*/tie)