BANDUNG, PASJABAR.COM – Bagi siswa yang satu ini, Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) bukan hanya menjadi pengisi kegiatannya selain sekolah. Namun Bagi pria dengan tinffi 178cm ini Paskibara menjadi tempatnya berprestasi.
Tak heran bagi cowok bernama lengkap Alifriza Rizkia Sugihwan atau kerap disapa Alif ini, berbagai prestasi telah dirahnya dari kegiatan Paskibra ini.
Dari mulai menjadi Juara dalam variasi formasi paskibra terbaik sejawa barat 2018 di SMK Marhas Bandung, juara Purwa 2 tingkat jawabarat 2018 di SMKN 12 Bandung, juara PBB murni tingkat Jawa Barat tahun 2017 di UPI dan juara harapan Purwa 2 2018 tingkat Jawa Barat di SMK IGASAR.
Siswa kelas XI di SMK Pasundan 2 Bandung jurusan teknik komputer dan jaringan, ini menyebutkan dalam Paskibra, Ia merasa mendapatkan banyak manfaat mulai dari pengalaman, melatih kekompakan, keseruan dalam latihan PBB dan meningkatkan kesehatan karena badan yang terus digerakkan.
“Saya senang berkegiatan PASKIBRA pada awalnya saat ada acara di Paguyuban Pasundan, awalnya saya hanya coba-coba saja, namun semakin lama kian menyenangkan sehingga tertarik untuk terlibat lebih dalam,” ungkapnya, saat ditemui Pasjabar di sekolahnya.
Ia mulai menggeluti Paskibra ketika ada acara di Paguyuban Pasundan, “awalnya saya hanya coba-coba saja, namun semakin lama kian menyenangkan sehingga tertarik untuk terlibat lebih dalam,” ungkapnya.
Sementara itu ia meyebutkan berguna bagi banyak orang. Lakukan apa yang ingin dilakukan, selagi itu bermanfaat dan jangan sia-siakan waktu, adalah motto hidupnya.
Pemuda yang lahir di Bandung, 28 Mei 2002 ini juga memiliki hobi bermain musik khususnya gitar walaupun masih pemula, namun musik selalu bisa menenangkan suasana dan perasaannya.
“Di masa depan, saya pun ingin menjadi musisi, agar dapat menghibur orang banyak,” terangnya.
Mengenai, sosok yang menginspirasi hidupnya, Alif mengatakan bahwa kakaknya adalah figur yang ia kagumi karena selalu berbagi mengenai pengalaman hidup, sehingga ia tidak terperosok ke dalam hal yang buruk. dari kakaknya juga ia belajar bermain gitar.
Bungsu dari 2 bersaudara ini juga mengulas bahwa ibunya juga yang selalu membuatnya bersemangat karena ibunya selalu memberikan apa yang ia inginkan, dan membesarkan dirinya, itu yang membuatnya berpikir, dapat kah ia memberi apa yang ibunya inginkan.
“Untuk bersyukur saya pun selalu berfikir di luar sana masih banyak orang yang fisiknya terbatas dan setiap saat melewati harinya dengan susah, mengalami kesulitan tetapi masih tetap berjuang, jadi saya pun harus tetap berjuang dalam menjalani hidup ini,” tandasnya. (tan)