BANDUNG, PASJABAR.COM – Universitas Padjadjaran (Unpad) membuka awal program studi Magister Konservasi Laut pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Peluncuran program baru tersebut langsung dihadiri Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastuti dan Gubernur JAwa Barat Ridwan Kamil di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Selasa (26/2/2019).
Peluncuran awal dilakukan di sela kegiatan Gelar Wicara “Festival Membumikan Laut Sebagai Masa Depan Bangsa” yang diselenggarakan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI bekerja sama dengan Unpad. Dalam peluncuran tersebut, Susi didampingi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad dan Dekan FPIK Unpad Dr. Sc. Agr. Yudi Nurul Ihsan.
Rektor menjelaskan, konservasi laut menjadi fokus Unpad di bidang kelautan. Fokus ini menjadi ciri khas dari ilmu kelautan Unpad dibandingkan perguruan tinggi lainnya.
“Jarang yang fokus ke sini. Kebanyakan aktivitas larinya ke eksplorasi, sumber daya. Kami di samping menjalankan Pola Ilmiah Pokok, mencari yang jarang dilakukan, yaitu konservasi laut,” kata Rektor.
Pengembangan program studi di bidang kelautan merupakan upaya Unpad dalam “mendekatkan” generasi muda dengan laut. Sejak 2016, Unpad telah membuka Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) di Kabupaten Pangandaran. Salah satu program studi yang dibuka di PSDKU Pangandaran adalah Ilmu Kelautan.
“Di era sekarang kami mendorong sebanyak mungkin generasi milenial mencintai laut. Kami ingin menempatkan laut sebagai wajah negara kita sekuat mungkin dengan pendekatan akademik,” tutur Rektor.
Dalam sambutannya, Ridwan Kamil mengatakan, Pemprov mendorong sektor kelautan di Jawa Barat menjadi primadona. Saat ini, Kabupaten Pangandaran tengah didorong untuk menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Tidak hanya pariwisata dan infrastruktur, pengembangan KEK juga akan didorong dengan sejumlah riset di bidang kelautan.
Secara singkat, Pembukaan prodi ini merupakan respons Unpad untuk berkontribusi menghasilkan sumber daya yang kompeten di bidang konservasi laut. Dekan FPIK Unpad Dr. Yudi Nurul Ihsan mengatakan, prodi ini berperan dalam menyiapkan sumber daya yang andal dalam mewujudkan dan mengelola kawasan konservasi laut (KKL) yang ditargetkan Pemerintah.
“Sebagai negara dengan 2/3 wilayahnya adalah lautan, Indonesia sangat membutuhkan sumber daya manusia yang kompeten di bidang konservasi laut. Apalagi Pemerintah telah menargetkan membangun 20 juta hektare KKL,” kata Dr. Yudi.
Sasaran prodi ini adalah menyiapkan lulusan yang memiliki kemampuan mengembangan metode konservasi laut yang sesuai dengan karakteristik perairan di wilayahnya. Lulusan juga mampu mengombinasikan teori dan praktik di lapangan untuk dapat memelihara kawasan konservasi laut.
Seusai peluncuran awal program studi Magister Konservasi Laut, Menteri Susi Pudjiastuti menyerahkan bantuan permodalan usaha awal dari Lembaga Permodalan Mikro dan Usaha Kecil Kelautan Kementerian KKP kepada pelaku usaha alumni/mahasiswa Unpad terpilih.
Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Susi Pudjiastuti mengajak generasi milenial untuk bersama-sama menjaga laut Indonesia. Masih banyak permasalahan dan tantangan kelautan yang perlu dihadapi bersama.
“Laut kita itu harus kita jaga karena laut adalah masa depan bangsa ini,” ujar Susi Pudijastuti.
Susi pun menegaskan bahwa potensi laut Indonesia yang sangat besar perlu dijaga oleh seluruh pihak. Selain masalah pencurian ikan, pencemaran dan kerusakan lingkungan juga masih menjadi masalah besar di Indonesia.
“Stop memunggungi laut. Mari kita sama-sama menghadap ke laut. Kita cintai laut kita sebagai sumber daya alam,” ujar Susi.
Salah satu potensi besar yang dimiliki laut Indonesia adalah sebagai sumber pangan dan sumber energi. Menurut Susi, perang di masa datang bukan lagi tentang politik atau ideologi, tapi tentang kecukupan pangan dan sumber energi. Diungkapkan Susi, sejak illegal fishing diperangi, biomassa laut Indonesia naik tiga kali lipat.
Susi pun mengapresiasi sejumlah pihak yang sudah berupaya menjaga laut Indonesia, baik dari segi pengamanan pihak asing yang mengincar kekayaan alam Indonesia, maupun pencegahan dari hal-hal yang merusak lingkungan.
Pada gelar wicara tersebut, hadir juga sejumlah pembicara yang aktif dalam berbagai gerakan untuk menjaga laut Indonesia. Mereka adalah Hamish Daud dari Indonesian Ocean Pride dan Pandu Laut, Swietenia Puspa Lestari dari Divers Clean Action (DCA), Istiqomah sebagai pengrajin sampah plastik dari Demak, I Gusti Agung Bagus Mantra dari Yayasan Karang Lestari, Samson sebagai Kapten Kapal Pengawas Perikanan Hiu Macan 01, dan Mayor Laut (P) Yan Sembiring sebagai Kabagset Wakasal (Cilangkap Mabesal Jakarta Timur). (*/tie)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. Obligasi Keberlanjutan atau Sustainability…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung kontra Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 berangsung sengit. Tampil…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Cucun Syamsurijal melaporkan MA anggota DPRD Kabupaten Bandung…
KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPP PKB, Cucun Syamsurijal mengatakan jika pesta demokrasi (Pilkada)…
WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…
WWW.PASJABAR.COM -- Insting Shin Tae-yong sebagai pelatih terbukti dengan memasang Marselino Ferdinan sebagai starter saat…