BANDUNG, PASJABAR.COM — Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar meminta Bobotoh untuk tidak membawa ranah politik ke stadion saat Persib berlaga. Stadion harus bebas dari unsur politik.
Hal itu berkaca dari kejadian beberapa waktu lalu saat Persib menjamu Arema FC di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, di ajang Piala Indonesia. Saat itu, Bobotoh berteriak ‘Prabowo, Prabowo’ ketika Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memasuki stadion.
Peristiwa itu seolah jadi bentuk ‘perbedaan’ pandangan antara sebagian Bobotoh dan Emil dalam dukungan di Pemilu 2019. Emil sendiri sudah mantap mendukung pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
Umuh sendiri menegaskan pasti Bobotoh berbeda pandangan satu sama lain soal dukungannya di Pemilu 2019. Tapi, hal itu jangan dibawa ke stadion yang merupakan arena olahraga.
Jangan sampai mereka berteriak menyebut nama salah satu capres atau cawapres. Hal itu khawatir merusak marwah sepakbola sebagai ajang sportivitas dan membangun persatuan.
“Kalau sayang dengan Persib, kalau sayang juga dengan Bobotoh, tolong kalau di stadion jangan ada rasis, olahraga juga jangan dibawa-bawa ke politik,” ucap Umuh, Kamis (28/2/2019).
Ia sendiri tidak bisa melarang satu per satu Bobotoh untuk tidak menyebut nama salah seorang kandidat capres di stadion. Tapi, ia meminta kesadaran Bobotoh untuk paham.
Jika Bobotoh tetap keukeuh meneriakkan nama kandidat salah satu capres, ia khawatir itu akan berbuntut panjang. Yang lebih dikhawatirkan, Persib bisa saja diberi sanksi oleh PSSI maupun FIFA.
“Tolong semua jangan sampai kejadian lagi seperti kemarin. Kalau kejadian lagi, sangat memalukan, mungkin kita juga akan kena hukuman,” jelas Umuh. (ors)