BANDUNG, PASJABAR.COM — Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk pertama kali memberikan gelar Doctor Honoris Causa atau Doktor Kehormatan kepada perempuan. Gelar itu diberikan kepada Nurhayati Subakat.
Pemberian gelar dilakukan di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) ITB, Kota Bandung, Jumat (5/4/2019). Nama Nurhayati pun kini sejajar dengan peraih gelar serupa seperti Presiden Soekarno, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, serta beberapa tokoh lain yang semuanya laki-laki.
“Proses penganugerahan Doctor Honoris Causa ini memakan waktu yang sangat panjang,” kata Rektor ITB Kadarsyah Suryadi.
Dari mulai pengusulan calon penerima gelar hingga penetapan, semuanya berlangsung secara ketat. Ada beberapa aspek penilaian yang dilakukan.
“Ada tiga aturan (penilaian). Yang pertama, karya inovasinya harus menonjol. Kedua, kearifan dan kebijakan dari calon dalam pemanfaatan karyanya itu. Ketiga, yang bersangkutan harus terus belajar mengembangkan ilmunya,” kata Ketua Tim Promosi Yeyet Cahyati Sumirtapura.
Dari berbagai aspek penilaian tersebut, Nurhayati yang merupakan CEO PT Paragon Technology and Inovation itu dinilai layak mendapatkan gelar doktor kehormatan.
“Ibu Nurhayati ini pantas dan memenuhi persyaratan untuk mendapatkan gelar kehormatan ini,” ungap Yeyet.
Melalui pemberian gelar itu, ITB berharap kaum perempuan semangat melaukan berbagai hal. Bahkan, tidak menutup kemungkinan ITB akan memberikan gelar serupa untuk para perempuan lain yang dinilai berontribusi untuk masyarakat, bangsa, dan negara.
“Mudah-mudahan ke depan lebih banyak lagi kaum hawa yang menyusul karena terinspirasi oleh Ibu Nurhayati,” timpal Kadarsyah.
Sementara itu, Nurhayati mengungkap syukur atas gelar kehormatan yang diberikan kepadanya. Ia berharap pencapaiannya menjadi ispirasi bagi kaum hawa untuk berkarya dalam berbagai hal.
“Selama ini kita (masyarakat) merasa perempuan enggak bisa (melakuka hal besar). Tapi ini jadi bukti perempuan itu punya potensi,” tutur Nurhayati.
Ia sendiri merendah. Gelar yang diterima dianggap bukan karena kesuksesannya sendiri. Tapi, kesuksesan itu adalah berkat andil besar karyawannya yang mencapai 11 ribu orang.
Menariknya, dari 11 ribuan karyawan itu, sekitar 1.000 orang merupakan sarjana. Dari 1.000 sarjana itu, 200 di antaranya merupakan lulusan ITB.
“Saya merasa ini seperti karya alumni ITB. Karena suami saya alumni ITB, saya dan dua anak saya juga alumni ITB. Ini jadi bukti kalau ITB bisa mendidik putra-putri terbaik bangsa,” ungkap Nurhayati.
PT Paragon Technology and Inovation sendiri merupakan perusahaan yang bergerak di bidang kosmetik. Salah satu brand paling besar dari perusahaan ini adalah Wardah.
Perjalanan membesarkan perusahaan itu dimulai 34 tahun lalu. Saat itu, Nurhayati membagun bisnis home industry dengan produk shampo. Perjalanan bisnis Nurhayati pun terus berkembang hingga akhirnya bisa seperti sekarang.
Suka dan duka ia alami. Tempat produksinya bahkan pernah terbakar habis pada 1990. Tapi, keuletan dan kerja kerasnya berbuah manis. Usahanya pun semakin melesat.
Produk perusahaan Nurhayati bahkan sudah menembus pangsa pasar Malaysia dan Brunei Darussalam. Ke depan, langkah ekspor perusahaannya pun akan merambah Timur Tengah hingga Afrika.
Dalam perjalanan karirnya, Nurhayati sudah meraih berbagai penghargaan dari dalam dan luar negeri, Kiprahnya dinilai menjadi inspirasi bagi banyak orang. (ors)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. Obligasi Keberlanjutan atau Sustainability…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung kontra Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 berangsung sengit. Tampil…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Cucun Syamsurijal melaporkan MA anggota DPRD Kabupaten Bandung…
KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPP PKB, Cucun Syamsurijal mengatakan jika pesta demokrasi (Pilkada)…
WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…
WWW.PASJABAR.COM -- Insting Shin Tae-yong sebagai pelatih terbukti dengan memasang Marselino Ferdinan sebagai starter saat…