BANDUNG, PASJABAR.COM — Pasca kerusuhan antara dua ormas di Kota Bandung pada Rabu (24/4/2019) lalu, Walikota Bandung Oded M.Danial mengatakan pihaknya meminta LS harus taati aturan.
“Sekarang ini jaman reformasi jaman kebebasan berkelompok buat ormas mendirikan LSM apapun saya himbau dan harus dicatat kalau mau mendirikan LSM harus taat dan patuh aturan serta ciptakan Bandung kondusif,” papar Oded, kemarin.
Sebenarnya, lanjut Oded, potensi masyarakat berkelompok itu positif. Asalkan jangan dicemari dengan hal-hal yang tidak baik.
Kepala Polrestabes Bandung Kombes Pol Irman Sugema mengungkapkan penyebab bentrok ormas di Pasar Astanaanyar, Kota Bandung, Rabu (24/4/2019) sekitar pukul 16.00 WIB., dipicu oleh tindakan salah satu ormas yang ikut dalam bisnis debt kolektor alias bisnis penarikan kendaraan bermotor.
“Ada misskomunikasi terkait masalah leasing kendaraan bermotor sedang kita dalami. Kita buat tim khusus untuk menangani kasus ini agar bisa cepat ditangani dan terang masalahnya,” kata Irman.
Irman memastikan bentrokan dua ormas tersebut tidak terkait dengan Pemilu Serentak 2019.
“Tidak ada kaitannya sebab akibat berkaitan dengan pemilu. Tapi murni terkait masalah misskomunikasi penanganan masalah leasing kendaraan bermotor,” tuturnya.
Lebih lanjut Irman menambahkan, kedua belah pihak yang berkonflik sudah sepakat berdamai. Untuk saat ini, pihaknya tengah berupaya memulihkan kondusifitas Kota Bandung.
“Kita langsung menindaklanjuti atas informasi dan berita yang berkembang terkait adanya situasi seolah bandung tidak aman. Telah terjadi kesepakatan antarpimpinan ormas untuk berdamai tanpa ada tekanan,” tuturnya.
Meski tidak ada satu pun yang diamankan pihak kepolisian, Irman mengatakan bentrokan tersebut akan tetap diproses secara hukum karena telah meresahkan masyarakat.
“Akan tetap ditangani pihak kepolisian. Tahap awal ditindaklanjuti dalam proses hukum terhadap perbuatan yang terjadi di Kota Bandung,” tandasnya. (put)