BANDUNG, PASJABAR.COM – Sebagai upaya untuk memetakan sampah di Kota Bandung, Pemkot Bandung merencanakan membuat aplikasi pemetaan sampah.
Pemkot Bandung bekerja sama dengan PT. Qlue Performa Indonesia, perusahaan teknologi informasi. Perusahaan ini siap menyediakan aplikasi pelaporan warga khusus masalah sampah. Sehingga, monitoring dan respon terhadap urusan sampah bisa semakin ditingkatkan.
“Kita memang sedang konsen untuk mengelola sampah. Kalau kerja sama ini bisa terlaksana maka sangat membantu,” kata Walikota Bandung, Oded Muhammad Danial, Wali Kota Bandung, di Balai Kota Bandung, Selasa (7/5/2019).
Oded mengaku memerlukan banyak informasi pendukung untuk penguatan program Kang Pisman (Kurangi, Pisahkan, dan Manfaatkan sampah). Melalui aplikasi, masyarakat dapat lebih aktif melaporkan keberadaan sampah di daerah terdekatnya.
“Di Kota Bandung dengan program Kang Pisman sesungguhnya sudah bergerak. Dalam satu semester ini saya memang belum mendapatkan data akurat sudah berapa banyak yang bisa tertangani. Termasuk kerja sama ini apabila bisa menampung informasi aspirasi masyarakat,” jelasnya.
Dalam pertemuan itu, Oded langsung meminta instansi terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) serta PD Kebersihan Bermartabat untuk saling berkoordinasi.
“Kita memang butuh percepatan validitas informasi (tentang sampah),” akunya.
Sementara itu, perwakilan dari PT. Qlue Performa Indonesia, Jan Ramos mengungkapkan, pelaporan dari warga melalui aplikasi Qlue bisa langsung terintegrasi ke Command Centre. Data mutakhir mengikuti laporan terbaru dari masyarakat.
Ian menuturkan dari pelaporan warga tersebut dapat diketahui informasi lokasi, jumlah sebaran, jenis dan beragam data lainnya. Data itu menjadi rujukan bagi Pemkot Bandung dalam merespon laporan itu agar segera ditangani.
“Masyarakat memiliki chanel dalam aplikasi clue melaporkan titik sampah yang ditemukan secara realtime bisa dilihat langsung. Foto sebagai bukti diambil berbasis geotaging bakal ketahuan secara presisi. Orang tidak bisa asal-asalan ambil foto di google,” ucap Jan.
Dari data Qlue tersebut, papar Jan, sekaligus pemetaan kondisi sampah di seluruh wilayah Kota Bandung. Karena, nantinya data yang tersaji bisa langsung berbentuk grafis peta wilayah Kota Bandung beserta informasi kondisi sampah berdasarkan laporan langsung masyarakat.
“Bisa menjadi bahan untuk mengambil keputusan soal petugas dan transportasi. Atau menjadi pertimbangan untuk menentukan titik sosialisasi Kang Pisman. Karena laporan masyarakat itu lebih powerfull, dan disertai keterangan juga dalam laporannya jadi lebih lengkap,” bebernya.
Dengan kata lain, Jan menegaskan, aplikasi Qlue ini juga bisa mengetahui kinerja aparat kewilayahan di tingkat kelurahan dalam mengelola sampah. (put)