BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Guru honorer Kota Bandung, khususnya yang dicoret dari data penerima tunjangan daerah, mengancam akan melakukan melakukan aksi ke Pemerintahan Kota Bandung, jika hingga Rabu (15/5/2019) depan, Perwal No 14 Tahun 2019 tidak segera direvisi.
“Kami minta sampai Tanggal 15 ini, Perwal harus sudah di revisi. Kalau dalam kurun waktu tersebut belum ada penyesuaian, kami sudah sepakat akan aksi ke Pemkot Bandung, “ujar salah satu perwakilan guru honorer Iman Supriatna, melalui pesan singkatnya, Senin (13/5/2019).
Sementara itu, perwakilan guru honorer lainnya, Mamat Suparmat menegaskan jika kebijakan Perwal No 14 Thn 2019 Honorarium tentang Peningkatan mutu bagi guru dan tenaga adimistrasi sekolah Non PNS membuat Guru dan TAS (Tenaga Administrasi Sekolah) tidak dapat Honorarium Peningkatan Mutu bagi Guru dan TAS Non PNS Tahun 2019 , “Alias ter delet,” tegasnya, kepada Pasjabar, Senin (13/5/2019).
Mamat mengatakan jika anggaran tahun sebelumnya sebesar Rp. 87.112.920.000,- dengan jumlah penerima yakni guru SD, SMP, PAUD Formal, PAUD Non Formal TAS SD, SMP sebanyak 9083 orang.
“Sedangkan tahun ini anggaran menjadi Rp. 167.487.000.000,- dengan jumlah penerima guru SD, SMP, PAUD Formal, PAUD Non Formal TAS SD, SMP sebanyak 11286 orang.
“Dengan jumlah tersebut, sehingga ada nama-nama yang harus ter delete yang dilakukan Pemkot di Tahun 2019 ini,” ungkap Mamat.
Mamat menyayangkan terjadinya pencoretan nama guru honorer penerima tunjangan tersebut, karena dikatakannya itu tidak sinkron dapodik pada Disdik Sync di bulan November 2018 dan ter delete, “Padahal di bulan sebelumnya sudah melakukan disdiksnc,” tegasnya.
Selain itu jika jumlah jam kurang 24 jam di sekolah Induk dikatakan Mamat itu hanya alasan saja, karena bila digabung dengan sekolah Non Induk bisa lebih dari 24 jam.
“Bukan itu saja, jumlah rombel sekolah yang sedikit menjadikan guru tidak memenuhi 24 jam Akhirnya ter delete juga, selain itu yang dicoret yakni guru Tidak S1/D4 meskipun masa kerja sudah lama. Ini tentunya sangat disayangkan,” keluhnya.
Mamat juga menyesalkan banyak alasan di Perwal yang membuat ribuan guru honorer tercoret dari haknya, dengan alasan tidak singkron dengan kenyataan di lapangan.
Dengan kondisi tersebut ribuan guru honorer di Kota Bandung sebelum aksi, rencannya besok akan menggelar pertemuan dengan Dinas Pendidikan Kota Bandung. (tie)