BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Tim Diving Mapak Alam Universitas Pasundan (Unpas) akan bergabung dengan 3000 penyelam dunia lainnya untuk mencetak rekor dunia menyelam terbanyak, yang akan diselenggarakan di Menado awal Agustus 2019 mendatang.
Tim Diving Mapak Alam Unpas yang terdiri dari Leni Marleni, Thessy Olivianda, Andry Mario dan Repa Maulana, menjadi wakil dari Universitas setelah lolos seleksi selama dua bulan untuk mengikuti ajang bergengsi tersebut.
“Tidak mudah untuk ikut ajang ini, karena kami harus memiliki lisensi khusus penyelam dan itu tidak dimiliki semua penyelam. Dan kami berhasil lolos dari sekian ribu peserta yang ingin mengikuti pecatatan rekor dunia ini,” ujar Leni Marlina, yang ditemui www.Pasjabar.com, sebelum keberangkatan, Selasa (23/7/2019).
Leni menyebutkan bangga karena tim nya berhasil lolos seleksi untuk ajang tersebut, karena ada tiga catatan rekor dunia yang akan dicatat dalam kegiatan tersebut yakni penyelaman massal terbanyak, rangkaian penyelam terpanjang di bawah air dan pembentangan bedera merah putih terbesar di bawah air.
“Kegiatan Guinnes World Record 2019 ini diselenggarakan oleh Wanita Selam Indonesia (WAS) yang ketuanya merupakan Ibu Kapolri yakni ibu Tri Tito Karnavian,” tambahnya.
Sedangkan Thessy menambahkan untuk menghadapi even tersebut timnya sudah mempersiapkan segala hal, terutama fisik dan mental.
“Kami sudah intensif berlatih, karena bukan hanya fisik namun mental pun harus dipersiapkan. Kebayangkan 3000 penyelam bersamaan diving di dalam air akan seperti apa belum lagi kita harus mengetahui kondisi arusnya bagaimana. Itu yang menjadi antisipasi kami,” papar Thessy.
Namun Thessy yakin bersama timnya ia akan berhasil mencetak rekor membanggakan untuk Indonesia.
Sementara itu, Wakil Rektor Unpas III Bagian Kemahasiswaan, Dr. Deden Ramdan, M.Si CICP.DBA, mengatakan jika pihak Rektorat sangat mengapresiasi rencana Mapak Alam yang tergabung dengan 3000 peserta dari berbagai belahan dunia untuk memecahkan 3 rekor dunia in.
“Sesuai dengan arahan yang sering disampaikan Rektor bahwa mahasiswa Unpas harus menyeimbangkan IQ, Emosional & Spiritual artinya selain harus cerdas tapi juga memiliki karakter dan prestatif baik aktivitas akademik maupun non akademik, jadi kegiatan Mapak Alam ini merupakan ikhtiar untuk mewujud bentukan arahan pimpinan selaras dengan status akreditasi institusi Unpas A,” ujar Deden. (tie)