BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Dinas Pendidikan Kota Bandung menggelar peluncuran perwal 031 tahun 2019 pada Selasa (20/8/2019) di P4TK IPA Jl. Diponegoro No.12, Kota Bandung.
Mengangkat tema “Menjadi SDM yang unggul, bisa kapan dan dimana saja bersama pendidikan non formal Indonesia maju” kegiatan ini diikuti ratusan peserta dan diisi dengan talkshow, hiburan seni dan pandangan akademisi mengenai pendidikan non formal dan peranananya yang juga mampu membangun bangsa.
Pakar Pendidikan Masyarakat, Elih Sudia Permana mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan langkah cerdas dinas pendidikan yang bisa memberikan perlindungan yang berkeadilan bagi warga negara.
“Pendidikan tidak hanya ada dibangku sekolah, tapi pendidikan juga diberikan oleh keluarga, bahkan lewat media karena perkembangan teknologi yang cukup pesat, membuat siapapun bisa belajar dari berbagai tayangan di media seperti youtube, google dan lainnya,” terangnya.
Mengacu pada tokoh pendidikan yang hari lahirnya dijadikan hari pendidikan nasional, yaitu Ki Hajar Dewantara yang mengungkapkan bahwa pendidikan itu harus tripusat yakni keluarga, lembaga sekolah, dan masyarakat.
“Orang tua merupakan pendidik pertama dan pertama, oleh sebab itu orang tua perlu memiliki kesadaran dan kemampuan untuk mengembangkan anak-anaknya. Dalam dunia pendidikan pun sebaiknya pendidikan tidak terpilah-pilah antara pendidikan formal dan non formal. Melainkan harus saling bersinergi, karena dari pendidikan non formal, banyak lahir anak-anak yang juga memiliki beragam kompetensi,” tandasnya.
Elih mengimbau bahwa dikotomi tidak perlu terjadi sebab keduanya adalah wadah yang mampu menampung minat dan bakat anak untuk membangun potensinya masing-masing. Termasuk anak berkebutuhan khusus yang juga dapat mengembangkan dirinya dengan metode yang tepat.
“Semoga dengan adanya perwal ini dapat memberikan pelayanan pendidikan yang semakin baik dalam rangka perlindungan, sehingga memudahkan anak yang pada mulanya mengikuti home schooling bisa pindah ke sekolah formal begitupun sebaliknya,” terangnya.
Sementara itu salah satu pengisi acara dalam kegiatan ini,Juju Sukmana yang juga merupakan Founder Yayasan Biruku Indonesia, mengungkapkan bahwa salah satu putranya yang berkebutuhan khusus, yaitu autis namun karena diberikan metode pembelajaran yang tepat pada akhirnya bisa mengembangkan bakatnya dibidang komputer dan melanjutkan studi hingga ke universitas.
“Dulu sempat bingung ketika ingin menyekolahkan anak, sebab regulasinya belum terlalu jelas. sehingga akhirnya sempat home schooling, kemudian ke tempat Kak Seto, untuk diolah potensinya lewat pendidikan non formal. Setelah itu melanjutkan sekolah formal di SMK, dari sana muncul kepercayaan diri karena diberikan kesamaan hak, juga mengalami perkembangan kemandirian, karena aktif dalam berkomunikasi dan bersosialisasi,” jelasnya.
Juju menambahkan bahwa dengan adanya perwal ini sangat membantu anak-anak yang ingin menempuh pendidikan, sehingga tidak terlalu rigid saat anak yang bersekolah non formal ingin masuk ke sekolah formal. (Tan)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. Obligasi Keberlanjutan atau Sustainability…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung kontra Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 berangsung sengit. Tampil…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Cucun Syamsurijal melaporkan MA anggota DPRD Kabupaten Bandung…
KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPP PKB, Cucun Syamsurijal mengatakan jika pesta demokrasi (Pilkada)…
WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…
WWW.PASJABAR.COM -- Insting Shin Tae-yong sebagai pelatih terbukti dengan memasang Marselino Ferdinan sebagai starter saat…