Rektor Unpas Pastikan Mahasiswa Asal Papua Tetap Kondusif

ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM Menanggapi adanya rasisme terhadap mahasiswa Papua di Surabaya beberapa waktu lalu, hingga memunculkan demo dan protes di tanah papua yang anarkis, membuat beberapa kampus yang memiliki mahasiswa Papua khawatir. Meski demikian tidak begitu dengan Universitas Pasundan yang memiliki puluhan mahasiswa asal Papua.

Hal tersebut diungkapkan Rektor Universitas Pasundan (Unpas)  Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom, ia mengatakan bahwa mahasiswa asal Papua yang berkuliah di Unpas akan tetap aman dan kondusif.

“Mahasiswa dari Indonesia timur sejak dulu sudah banyak yang berkuliah di Unpas, dan suasana kekeluargaan sudah terjalin dengan baik. Bahkan mahasiswa kami dari manapun senantiasa memegang prinsip dimana bumi dipijak disana langit dijunjung, begitupun dengan mahasiswa Indonesia timur yang berasal dari Papua, saling menjaga,”  terangnya kepada Pasjabar, Rabu (21/8/2019).

Prof Eddy menambahkan walaupun walaupun mahasiswa unpas berasal dari berbagai provinsi, namun tetap mencintai budaya sunda dan mengikuti alur dari Universitas Pasundan.

“Ada puluhan mahasiswa dari Indonesia Timur seperti Papua dan mereka nyaman berada disini, dapat beradaptasi dengan baik dengan warga Sunda,” terangnya.

Sementara itu Wakil Rektor Unpas Bidang Kemahasiswaan Dr. H. Deden Ramdan MSi.CICP.DBA menyebutkan jika mahasiswa asal Papua yang sedang mengenyam pendidikan di Unpas ada 25 mahasiswa di 6 Fakultas dan Pascasarjana.

“Meski ada aksi tersebut di Papua dan beberapa daerah lainnya, ke 25 mahasiswa itu menyatakan kepada kami akan tetap konsisten dan berkomitmen tidak terprovokasi oleh situasi yang terjadi dan tetap akan melanjutkan studinya,” jelas Deden kepada Pasjabar.

Deden menyebutkan jika pihak kampus terus intensif berkomunikasi dengan mahasiswa asal Papua tersebut, pasca kejadian kerusuhan.

“Situasi di Unpas cukup kondusif, sehingga kami pihak kampus tidak memberlakukan perlakuan khusus kepada para mahasiswa itu,” tegas Deden.

Pemerhati Komunikasi Politik itu mengatakan, jika sebagian mahasiswa Papua itu kuliah di Unpas beasiswa baik dari pemerintahan Papua atau swasta. “Namun hingga saat ini kami tidak pernah menerima surat dari pemerintah daerah Papua agar mahasiswa mereka kembali ke kampung halamannya,” jelas Deden.

Disebutkannya beberapa mahasiswa Papua itu bahkan saat ini sedang menjadi panitia PKKMB dan bimbingan skripsi, karena perkuliahan masih libur.

Deden berharap kondisi di Papua dan Indonesia lainnya terhadap warga Papua tidak berkelanjutan, sehingga bisa seperti sedia kala. (Tan)

admin

Recent Posts

Bojan Hodak: Lupakan Kekalahan, Fokus Hadapi Persija

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Pelatih PERSIB, Bojan Hodak, meminta para pemainnya untuk melupakan kekalahan 0-1 dari…

13 jam ago

Laga Sengit PERSIB vs Persija: Suporter Dilarang Masuk

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Setelah menghadapi Port FC di laga pembuka AFC Champions League Two (ACL…

14 jam ago

BMKG: Hujan Normal Menyapa Indonesia pada November Mendatang

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan sebagian besar wilayah Indonesia akan…

15 jam ago

Resmi Dilantik jadi Pj Wali Kota Bandung, Inilah Perjalanan Karir A. Koswara

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – A. Koswara resmi dilantik sebagai Penjabat Wali Kota Bandung pada 20 September…

16 jam ago

Produk Fesyen Ulos Diserbu Atlet di PON Aceh-Sumut 2024

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Produk fesyen berbahan dasar ulos menjadi salah satu oleh-oleh yang paling diminati…

17 jam ago

Program PKM FKIP Unpas: Pemberdayaan Perempuan Melalui Hidroponik

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Program pemberdayaan perempuan melalui pertanian hidroponik telah dilaksanakan di Kampung Munjul, Desa…

18 jam ago