BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Memiliki cita-cita menjadi atlit juara dunia, karena ingin membanggakan orang tua dan hasrat untuk meneruskan jejak almarhum ayahnya, yang merupakan mantan juara dunia pencak silat membuat Gilang Mochamad Wisnu Hermawanto atau yang akrab disapa “Gilang” terus fokus menggeluti olah raga pencak silat dan berprestasi di bidang tersebut.
Tercatat sudah dalam pencak silat, mahasiswa STKIP Pasundan Cimahi jurusan PJKR semester VIII ini pernah meraih silver medal antar pelajar gepak cup V se Jawa Barat kategori pesilat berbakat 2011 di Garut, peraih gold medal porkab Garut 2012, peraih gold medal kejurkab antar paguron 2012 Garut, peraih bronze medal kejurbar 2012 di Bandung, peraih gold medal bk porda Bekasi 2013 di Bandung, prraig bronze medal selekda jabar 2013 di Bandung serta peraih gold medal piala pangdam Jabar 2013 di Bandung.
Pemuda yang lahir di Garut 16 Juni 1996 ini pun berhasil menyabet bronze medal porda jabar bekasi 2014 di Bekasi, meraih gold medal invitasi mahasiswa internasional 2016 di Jakarta, masuk ke perempat final pomnas Makasar 2017,meraih gold medal kejuaraan anatar mahasiswa se jawa barat 2018 di Tasikmalaya, meraih gold medal kejuaran se pulau jawa dan bali antar mahasiwa dan umum 2018 di ciamis serta masuk ke perempat final kejurda Jabar 2019 di Bandung.
“Saya memang hobi di olahraga kecabang beladiri khususnya pencak silat, sebab bela diri bisa mengajar kan kita untuk mengontrol diri sendiri menjaga diri dan membela orang lain,” terang penyuka warna hitam dan penikmat bakso dan nasi goreng.
Pemilik tinggi 172 CM ini juga berkata bahwa ia memiliki motto “buat apa mencoba bila tak ingin di coba” dalam artian untuk apa kita melakukan sesuatu hal tapi takut akan kegagalan dan cobaan yang akan datang kepada kita.
“Kedepannya saya ingin menjadi orang yang menginspirasi dan bermanfaat bagi orang yang mengenal saya,” terangnya yang juga pernah meraih gold medal bk muaythai 2017 di Subang dan juara bronze medal porda Bogor muaythai 2018.
Ditanya tokoh idola, bungsu dari tiga bersaudara ini mengungkapkan bahwa ia mengagumi sosok ayahnya sendiri, alasannya karena sosok ayahlah yang telah mengajarkannya bagaimana untuk menjadi seorang juara dan menjadi seorang lelaki yang tak kenal putus asa dalam hidup.
“Hidup bagi saya adalah sebuah petualangan yang penuh teka teki yang harus di susun dan di selesaikan oleh kita agar kita bisa merasakan kehidupan yang sebenarnya,” jelasnya.
Adapun hal yang membuat Gilang selalu bersemangat adalah kutipan bahwa pemberani bukanlah orang yang tidak punya rasa takut, namun pemberani adalah mereka yang mampu menjadikan rasa takut sebagai sumber kekuatan.
“Terakhir saya juga ingin menyampaikan untuk jangan pernah putus asa dan mendengar cemoohan orang lain. Saat kita menginginkan sesuatu kita harus punya niat dan tekad hingga akhirnya meraih hal tersebut,” pungkasnya. (Tan)