BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Setahun kepemimpinan Wali kota dan Wakil Wali kota Bandung Oded M. Danial dan Yana Mulyana, keduanya mengakui masih banyak yang belum capai target.
“Saya akui, masih ada target dan program kami yang belum tercapai. Namun semua masih berproses dan berjalan,” ujar Walikota Bandung Oded M.Danial kepada wartawan Kamis (19/9/2019).
Oded juga mengakui, belum banyak melakukan launching selama setahun kepemimpinannya besama Yana Mulyana.
“Program pembangunan infrastruktur yang sudah kami launching adalah pembangunan flyover JL Jakarta dan JL Pelajar pejuang. Semua sedang berproses,” katanya.
Oded berjanji, dalam waktu dekat, akan segera dikerjakan pembangunan flyover JL Kopo.
“Pembebasan lahannya tinggal 5% yang dilakukan provinsi. Pembangunannya kita dilakukan dengan dana dari kementrian PUPR,” ujar Oded.
Demikian halnya dengan masalah kemacetan. Oded mengakui, masih sedikit warga Kota Bandung yang menggunakan moda transportasi umum. “Kalau memang moda transportasi umum digunakan untuk mengurangi kemacetan, memang perlu waktu,” jelasnya.
Namun, Oded tidak menjanjikan, kapan perbandingan pengguna transportasi umum dan transportasi pribadi akan 50% berbanding 50 %. Pasalnya semua bergantung kemampuan APBD.
“Yang namanya APBD, kan juga dipengaruhi APBD Provinsi dan APBN, sehingga kita tidak bisa menargetkan, kapan pembangunan infrastruktur bisa membantu agar perbandingan pengguna transport umum dengan transportasi pribadi bisa 50:50,” paparnya.
Dengan segala kekurangan yang diakui Oded, pasangan dari PKS dan Partai Gerinda ini bisa memenangkan beberapa prestasi. Diantaranya, raihan penghargaan hingga 134 penghargaan. Ditambah dengan raihan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK.
“Ini kan opini, sehingga kita harus mempertahankan performa kinerja. Kalau kinerjanya sampai turun, berarti kita akan kembali tergelincir,” tegasnya.
Dalam kepemimpinannya, Oded tidak hanya melakukan pembangunan infrastruktur. Yang terpenting bagi Oded justru pembangunan sumber daya manusia.
“Saya senang sekarang program subuh berjamaah sudah berjalan baik. Sekarang yang sholat subuh di masjid tidak hanya 3-4 orang. Tapi lebih banyak lagi,” tutur Oded.
Oded mengakui, menjadi pemimpin yang bisa membimbing masyarakat untuk menjadi lebih baik, merupakan hal utama namun cukup berat.
“Bagi saya, yang penting adalah mengedukasi masyarakat. Kalau masyarakat sudah punya pemahaman yang baik, siapapun pemimpinnya, pasti akan tetap berjalan dengan baik,” tambahnya.
Atas semua yang sudah dicapainya, Oded mengatakan terimakasih kepada masyarakat yang sudah mau berkolaborasi bersama ASN melaksanakan regulasi.
“Mau berkolaborasi bersama kami melaksanakan regulasi, merupakan hal yang penting,” katanya.
Jika ada kekurangan selama kepemimpinannya, Ode menyampaikan permohonan, maaf. “Hampura, Mang Oded sakieuayana,” akunya.
Untuk warga yang ingin menyampaikan kritik dan saran, Oded mengatakan bisa menyampaikan langsung kepadanya.
“Kami tidak anti menerima kritik, karena jika pemimpin anti terhadap kritikan, akan sangat berbahaya,” tuturnya. (Put)