BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi ribuan mahasiswa di depan Gedung DPRD Jabar berakhir ricuh. Bahkan bukan hanya korban luka dari pihak kepolisian dan mahasiswa, namun kendaraan salah satu wartawan televisi swasta nasionalpun ikut di rusak.
“Saya tidak tahu kejadiannya, namun kendaraan saya parkir di sebelah kanan halaman luar Gedung DPRD Jabar, namun sekarang rusak parah,” ujarnya disela peliputan aksi tersebut.
Jovita sendiri mengaku dirinya bukan tidak mau menyelamatkan kendaraan saat itu, namun aksi massa dan apparat tersebut bahkan membuat dirinya harus melindungi diri juga. Dan hanya bisa melihat kendaraannya ditengah massa dirusak.
“Saya harus meliput dan juga mengamankan diri saya dari lemparan batu dan pukulan. Bahkan saya pakai ember untuk melindungi kepala agar tidak terlempar dan terpukul,” jelasnya.
Aksi ribuan mahasiswa dilakukan sejak siang hari dan memenuhi Gedung DPRD Jabar, aksi yang terdiri dari 25 perguruan tinggi negeri dan swasta di Jabar itu berakhir ricuh, bahkan sekitar pukul 18.30 polisi membukarkan massa untuk kali ketiganya.
Sebagian besar mahasiswa berlarian karena dipaksa bubar oleh aparat, namun ada juga yang melakukan pelemparan batu sehingga berakhir dengan balasan.
Aksi ribuan mahasiswa tersebut terkait dengan penolakan disahkannya UU KPK serta mendesak agar ditundanya pengesahan RUU KUHP yang dinilai banyak kontraversi dan merugikan masyarakat Indonesia. (j-be)