BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkap kisah kelamnya seusai memimpin upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di halaman Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (1/10/2019).
Salah seorang keluarganya ternyata adalah korban kekejaman Partai Komunis Indonesia (PKI). Paman pria yang akrab disapa Emil ini meninggal dibantai PKI pada 1966 silam.
“Saya pribadi pun punya kenangan pahit terhadap peristiwa ini karena uwa saya dulu meninggal oleh gerombolan PKI,” kata Emil.
Sehingga, saat memperingati Hari Kesaktian Pancasila, ingatannya kembali menyeruak pada peristiwa G30S/PKI. Sebab, ia bukan hanya tahu dari sejarah. Ia justru bagian dari keluarga korban kekejaman PKI.
“Memori kelam sejarah bangsa ini juga ada di keluarga saya,” ungkap Emil.
Ia pun berharap orang-orang yang gugur oleh PKI memberi semangat tersendiri bagi rakyat Indonesia saat ini. “Kita doakan juga mereka-mereka yang pahlawan revolusi menjadi sebuah catatan sejarah agar jangan sia-sia pengorbanan para jenderal itu dan menjadikan ini semangat menjadi bangsa yang maju,” tuturnya.
“Apalagi kita akan menghadapi era 4.0, Indonesia diprediksi akan menjadi negara adidaya. Salah satu syaratnya adalah kondusivitas sosial politik. Jadi saya doakan dinamika hari ini cepat selesai supaya kita fokus membangun, menjaga pembangunan sampai indonesia adil makmur dan adidaya,” jelas Emil.
Ia pun menekankan pentingnya menjaga Pancasila oleh seluruh rakyat Indonesia. Jangan sampai Pancasila diubah oleh pihak lain.
“Sejak kemerdekaan sampai hari ini sejarah sudah membuktikan banyak pihak-pihak yang ingin melemahkan, ingin mengganggu, dan ingin mengganti (Pancasila),” tandas Emil. (ors)