BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM–Menyangkut pengrusakan gerbang, pos satpam, pot bunga dan sepeda motor yang parkir di halaman SMKN 2 Bandung yang terjadi pada hari Minggu (28/10/2019) dinihari, sekitar pukul 01.20 WIB, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMKN 2 Bandung, Asep Suryana M.Pd membenarkan kejadian tersebut.
“Sebelumnya, yaitu pada hari jum’at pagi sekitar pukul 10:00 WIB di sekitaran jalan Ciliwung ada rombongan siswa menggunakan motor dan diduga merupakan supporter SMAN 10 Bandung yang baru selesai mengikuti LPI atau Liga Pelajar Indonesia di stadion Persib (sidolig),” jelasnya kepada pasjabar Senin (28/10/2019).
Asep menuturkan menurut laporan saksi mata bahwa siswa yang konvoi tersebut cukup ramai dan bising, sehingga membuat siswa-siswi yang berada di SMKN 2 Bandung baik yg sedang melaksanakan KBM maupun yg praktik di bengkel, keluar dan mulailah terjadi cekcok, walaupun dibatasi pagar sekolah, hingga akhirnya guru dari SMKN 2 Bandung yang berada di sekolah langsung datang untuk melerai.
“Pada jum’at malam, saat anak-anak tengah mendekor aula untuk kegiatan Awi fest yg akan dilaksanakan besok paginya, sekitar pukul 21:00 WIB hingga 23:00 WIB banyak sepeda motor lalu lalang di depan SMKN 2 Bandung, ada yang memotret dan berteriak-teriak, akhirnya pembina OSIS dan guru keluar untuk mengamankan suasana dan membubarkan kawanan yang ada di depan SMKN 2 Bandung, sehingga pada hari jum’at malam tersebut tidak ada kerusakan yang terjadi,” jelasnya.
Adapun pada hari Sabtu (27/10/2019) kegiatan Awi Fest (ulang tahun ekskul Angklung Sada Awi) berlangsung dengan lancar sampai pukul 17.00 WIB, dan dilanjutkan dengan acara ekskul PKS (Patroli Keamanan Sekolah) yang mengadakan kegiatan diklat malam minggu hingga minggu pagi, dan guru pembimbing yang hadir diantaranya wakasek bidang kesiswaan.
“Kegiatan PKS pun kala itu berjalan lancar. Dimana ada guru piket dan TU yang ikut berjaga, namun pada pukul 21:00 WIB terdengar konvoi sepeda motor yang bolak balik di sekitaran SMKN 2 Bandung. Dan sekitar pukul 01.20 WIB terdengar suara gaduh di gerbang dan pos satpam, guru dan siswa yang berada di sekolah pun langsung ke luar dan ternyata gerbang depan sekolah sudah ambruk, diterobos sekelompok orang yang tidak dikenal, diantaranya ada yg membawa senjata tajam sejenis pisau, selain berusaha merusak gerbang, pos satpam, meja dan beberapa sepesa motor juga memecahkan sebuah pot bunga besar” jelasnya.
Melihat hal tersebut guru dan siswa berusaha mengejar orang yang merusak dan memasuki halaman SMKN 2 Bandung, sehingga orang-orang tersebut keluar.
“Karena kondisi cukup ramai, bahkan salah satu anggota polsek Bandung Wetan sempat melepaskan tembakan peringatan untuk membubarkannya. Dan saya meminta seluruh siswa anggota PKS untuk kembali ke dalam, dan memasang kembali gerbang serta menguncinya,” terangnya.
“Kami belum dapat memastikan yang melakukan penyerangan itu siapa, karena kamera CCTV pun tengah di dalami. Dan selanjutnya ditangani anggota polsek Bawet,” lanjutnya.
Usai kejadian tersebut pada hari Minggu (27/10/2019) sekitar pukul 09:00 WIB kepala SMAN 10 Bandung datang berkunjung untuk memastikan apa yang terjadi dan mengindentifikasi dan melihat rwkaman CCTV, apakah ada anak SMAN 10 Bandung yang terlibat atau tidak.
“Memang kejadian pada sabtu malam itu, informasi maupun cctv tidak kami bagikan kemana-mana, hanya Kesiswaan, babinkamtibmas, intel polsek Bandung Wetan serta pihak SMAN 10 Bandung, hal ini dilakukan untuk meredam adanya aksi balasan, karena memang belum jelas dari kelompok mana yg melakukan penyerangan tersebut” tembahnya.
Pada hari Minggu dari sore sampai pukul 21:00 WIB pun sudah ramai alumni SMKN 2 Bandung berdatangan berkumpul di lingkungan SMKN 2 Bandung, karena penasaran dan ingin melihat langsung akibat penyerangan dan perusakan di malam sebelumnya.
“Pihak sekolah tidak tahu persis mereka dapat kabar dari mana, namun kemudian pihak sekolah didampingi beberapa orang anggota intel polsek Bawet memberikan pengarahan untuk membubarkan diri, dan sekitar pukul 22.00 WIB semuanya bubar,” terangnya.
Tidak lama kemudian pihak SMKN 2 bandung mendapatkan kabar tentang adanya perusakan di SMAN 10 Bandung sekitar pukul 21:30 WIB diduga oleh siswa/alumni SMKN 2 Bandung, sementara kami membubarkan alumni pukul 22:00 WIB.
Dengan kejadian tersebut, akhirnya pada Senin (28/10/2019) diadakan pertemuan/musyawarah, diikuti oleh sekitar 20 peserta yang terdiri dari SMKN 2 Bandung, SMAN 10 Bandung, KCD, polsek Cibeunying Kidul dan pihak lainnya untuk mengusut kejadian ini.
“Kasus ini masih akan kami tindaklanjuti khususnya oleh kepolisian, dan masing-masing dari sekolah pun berupaya meredam keadaan, agar jangan sampai berkelanjutan. Kami sudah memberikan himbauan kepada grup alumni, siswa, walikelas, orang tua dan tentu kami juga menunggu hasil investigasi dari polsek Cibenying kidul,” tandasnya.
Asep berharap masalah ini akan segera tuntas dengan damai, sebab sebelumnya belum pernah ada cerita antara SMAN 10 Bandung dan SMKN 2 Bandung terlibat masalah.
“Adapun yang banyak terdengar hal ini disebabkan pada kegiatan LPI, dimana ada perebutan masalah logo burung hantu, kemudian di medsos saling berkomentar dan lain sebagainya. Namun jika dilihat para suporter dari dua sekolah pun sudah damai. Ya, mudahan-mudahan masalah ini akan segera selesai dan damai. Kami juga mohon maaf kepada masyarakat,” pungkasnya siang ini. (Tan)