SHIZUOKA, WWW.PASJABAR.COM — Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Prefektur Shizuoka, Jepang menandatangani nota kesepahaman [MoU] kerjasama UNESCO Global Geopark antara Geopark Ciletuh dengan Izu Peninsula Geopark.
Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan antara perwakilan Geopark Ciletuh dan Izu Peninsula Geopark disaksikan Gubernur Jabar Ridwan Kamil serta Gubernur Prefektur Shizuoka Heita Kawakatsu juga dihadiri Bupati Sukabumi Marwan Hamami dan Wali Kota Izu Peninsula yang juga Ketua Dewan Promosi Izu Geopark Yutaka Kikuchi di Aula Kantor Pemerintah Prefektur Shizuoka, Jepang, Rabu (6/11/2019).
Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil mengatakan kerjasama antara dua geopark ini cerminan dari dua potensi keindahan Jawa Barat dan Shizuoka yang mewakili Indonesia dan Jepang. “Shizuoka adalah Tengoku [Surga]-nya Jepang dan Jawa Barat adalah Tengoku-nya Indonesia,” tutur Emil.
Menurutnya Jawa Barat dianugerahi potensi keindahan alam mulai dari ratusan air terjun hingga pegunungan hijau aktif yang terus dijaga demi keseimbangan dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat. “Jadi kerjasama ini diharapkan memberi banyak manfaat,” katanya.
Emil menyatakan Shizuoka bisa membuka peluang dagang dengan Sukabumi karena memiliki potensi hasil bumi yang berlimpah. Di luar itu Jawa Barat juga memiliki potensi kopi yang pernah menyabet penghargaan tingkat dunia serta buah-buah tropis yang diminati warga Jepang. “Hasil bumi ini bisa kami kirim ke Shizuoka,” ujar Emil.
Gubernur juga memaparkan bahwa Jabar memiliki hubungan baik dan panjang dari berbagai sisi dengan Jepang. Dia mencontohkan beberapa industri milik perusahaan besar asal Jepang berdiri dan beroperasi di Jawa Barat, bahkan ada sekolah khusus bagi warga Jepang yang bermukim di Jawa Barat. “Semoga Jawa Barat menjadi rumah yang nyaman bagi warga Jepang,” katanya.
Menurutnya dengan penduduk hampir 50 juta jiwa, pihaknya juga siap mengirimkan anak-anak muda potensial untuk membantu Shizuoka mengembangkan potensi wilayah di masa depan jika dibutuhkan. “Di masa kepemimpinan kami, tentu kami berharap Jawa Barat dan Shizuoka sama-sama maju dan bekerjasama dalam bidang pendidikan, ekonomi, lingkungan dan kebudayaan,” katanya.
Gubernur Prefektur Shizuoka Heita Kawakatsu mengatakan kerjasama pihaknya dengan Pemprov Jawa Barat dilandasi potensi Jawa Barat yang memiliki sejarah dan budaya yang unik juga hubungan antar masyarakatnya yang kuat. Secara kebetulan, penetapan oleh UNESCO Global Geopark pada Ciletuh dan Izu Peninsula keluar dalam waktu yang sama.
“Kerjasama ini untuk kita menjaga geopark yang sudah masuk dalam naskah UNESCO. Kami senang dengan kerjasama ini. Kerjasama ini agar kedua wilayah bisa bersama-sama makin berkembang,” katanya.
Menurutnya kerjasama ini akan ditindaklanjuti masing-masing pihak untuk mengembangkan kedua geopark juga mendorong potensi ekonomi yang lebih baik. “Lewat kerjasama yang ditandatangani akan berlanjut dengan kunjungan masing-masing daerah, serta bisa berimbas pada peningkatan ekonomi,” katanya.
Dia juga menyinggung kesan khusus kepada Jawa Barat, terutama pada Kopi Jabar. Pihaknya mengaku senang ketika Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membawakan Kopi Jabar, beserta teh putih dan batik dengan motif rancangan sendiri sebagai souvenir untuk pihaknya.
“Kopi yang Bapak Gubernur Jabar berikan ini adalah kopi terbaik di dunia dan saya ingin memberikan rasa ini ke seluruh penduduk Shizuoka, “ katanya
Pihaknya berharap ke depan ada penerbangan langsung dari Jawa Barat ke Shizouka untuk makin merekatkan kerjasama dan kunjungan kedua belah pihak.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengatakan pihaknya mengapresiasi peran Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan jajaran Pemprov Jabar yang memfasilitasi kerjasama kedua geopark. Bupati berharap kerjasama ini bisa memberikan dampak positif bagi Geopark Ciletuh.
Dia juga berharap kerjasama saling menguntungkan mampu melahirkan sejumlah peluang-peluang strategis yang bisa memberikan manfaat ekonomi dan kesejahteraan bagi masyarakat. “Kami berharap masyarakat Jepang bisa datang ke Geopark Ciletuh, khususnya warga Prefektur Shizuoka,” tutur Bupati Hamami. (*/tie)