BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Bisa menjadi lebih baik, lebih bermanfaat untuk orang – orang disekitarnya dan bisa memotivasi siapapun agar terus berkarya, serta mengembangkan apa yang ada pada diri sendiri adalah hal yang senantiasa diupayakan oleh Amalia Rahmayanti, atau yang akrab disapa Amel atau Noni.
“Saya juga memiliki motto believe in yourself, sebab jika kita tidak percaya dengan diri kita sendiri, lalu bagaimana orang lain akan percaya kepada kita? kepercayaan diri adalah hal yang sangat penting, dan susah untuk kita berkembang dan belajar jika kita tidak percaya kepada diri kita sendiri,” terang gadis kelahiran Bandung, 27 Mei 1999.
Seperti yang dikatakan Michael Korda, lanjut Amel bahwa “If you don’t believe in yourself, then who will believe in you? The next man’s way of getting there might not necessarily work for me, so I have to create my own ways of getting there” karena setiap orang punya cara nya masing masing untuk menggapai kesuksesan.
“Dari dulu saya susah sekali untuk mengekspresikan diri karena tidak percaya kepada diri sendiri dan tidak percaya dengan kemampuan yang ada pada diri saya, hingga akhirnya saya keluar dari zona nyaman dan mulai melatih diri untuk berani, dan tidak terlalu banyak mendengar kata orang,” jelas pemilik tinggi 162 Cm
Soal cita – cita, finalis duta UNPAS ini berkata bahwa ia ingin menjadi guru, itulah yang menjadi alasannya untuk mengambil fakultas keguruan di Unpas. Disamping itu dengan berbagi ilmu, tentang apa yang ia miliki dan ia peroleh baik selama jenjang sekolah maupun pengalaman selama mencapainya.
“Motivasi terbesar saya untuk menjadi guru adalah ingin menjadi manusia yang bermanfaat, selain itu saya ingin memajukan generasi bangsa. Walaupun saat ini saya masih duduk di bangku kuliah semester V, namun keinginan saya untuk menjadi seorang pengajar sangat besar. Tidak saya pikirkan seberapa uang yang diperoleh memang tidak sebanding dengan pengorbanan tenaga dan pikiran. Tapi kemuliaan pekerjaannya mendorong saya untuk menjadi seorang guru. Saya ingat ada pepatah mengatakan guru adalah figur pahlawan tanpa tanda jasa,” terang mahasiswa universitas pasundan, jurusan Pendidikan Biologi semester V.
Untuk hobi, penfavorit warna kuning dan penikmat makanan sunda, terutama masakan Mamanya ini mengungkapkan bahwa ia hobi memasak, mendengarkan musik, dan berolahraga.
“Saya senang memasak karena dari kecil saya suka membantu Mama didapur, dari mulai hanya melihat hingga mencoba membuat masakan atau. kue sendiri, sehingga saya merasa senang aja bisa punya resep sendiri,di dapur kita bisa mengekspresikan apapun,” terangnya.
Untuk musik, karena sudah menjadi bagian kehidupan kesehariannya sebagai teman mengerjakan tugas, belajar, mengisi waktu dalam kegitan sehari-hari dan lainnya.
“Untuk olahraga, hal ini muncul saat SMP, kebetulan saya masuk sekolah untuk atlet namun tetap masuk ke kelas regular, dan dari sana saya ikut ekskul basket, karena menyenangkan lama-lama menjadi hobi,” jelasnya.
Untuk kesibukan dan aktifitas saat ini, selain berkuliah dan berorganisasi, Amel juga tergabung dalam organisasi di tingkat jurusan yaitu HIMABIO, menjabat ditahun periode pertama sebagai Anggota Olahraga, dan periode kedua sebagai Kepala Bidang Olahraga.
“Adapun tokoh idola saya R.A Kartini, karena beliau sangat berpengaruh dalam memajukan peradaban wanita pribumi di Indonesia, beliau mampu memberikan kesempatan untuk wanita Indonesia mendapatkan pendidikan yang layak, karena beliau juga mampu mengubah pandangan orang-orang mengenai wanita, karena wanita juga memiliki mimpi. Seperti yang dikatakan beliau bahwa Teruslah bermimpi, teruslah bermimpi, bermimpilah selama engkau dapat bermimpi! Bila tiada bermimpi, apakah jadinya hidup! Kehidupan yang sebenarnya kejam,” jelasnya penuh semangat.
Adapun sosok yang selalu menginspirasinya adalah kedua orang tuanya, saudara saudaranya dan kerabat dekat sebab ia dapat belajar banyak hal dari mereka.
“Hidup yang saya maknai adalah sebuah tantangan yang harus dipecahkan. Dan hal yang membuat saya berjuang dan bertahan sampi sekarang karena masih banyak hal yang saya ingin capai salah satunya membahagiakan kedua orang tua saya,” jelas bungsu dari tiga bersaudara.
Terakhir, Amel juga menyampaikan untuk teman-teman diluar sana untuk jangan malu jika terlihat berbeda, malu ketika kita semua terlihat sama, sebab kesukusesan semua orang itu datangnya dan caranya berbeda beda, jangan pernah melihat rumput tetangga, memang selalu lebih hijau, tetap bersyukur atas apa yang kita miliki saat ini. (Tan)