JAKARTA, WWW.PASJABAR.COM — Aliansi Mahasiswa Doktor Seluruh Indonesia (AMDI) melakukan demonstrasi pada Kamis (12/12/2019) di depan Gedung Kemendikbud Dikti, Jl. Jendral Sudirman, Senayan, Kota Jakarta Pusat.
Mereka menyebutkan jika aksinya merupakan upaya mengawal proses yang sudah dilakukan Kemendikbud yakni pengusulan beasiswa on Going bagi dosen dibawah naungan ristekdikti.
“Tuntutan kami adalah meminta pemerintah melalui Mendikbud memberikan beasiswa ongoing bagi mahasiswa Doktoral angkatan 2018 yang kini sudah menempuh studi selama tiga semester serta memintah pemerintah menghapus kebijakan scopus karena tidak relevan dan membutuhkan biaya yang cukup besar,” terang Ketua Umum AMDI 2018, Muharram Yamlean kepada pasjabar, Kamis (12/12/2019).
Adapun yang melatarbelakangi tuntutan ini, lanjut Muharram karena dosen yang mengikuti studi doktor mengalami kendala biaya pendidikan.
“Respon pemerintah dalam hal ini Kemendikbud sudah melakukan pengusulan agar disediakan skema beasiswa on Going untuk Mahasiswa Doktor angkat 2018 dan 2019 sejumlah 1532 orang,” tambahnya.
Muharram menyebutkan bahwa pemerintah dalam hal ini kemeterian pendidikan dan kebudayaan selalu mendengungkan peningkatan mutu pendidikan. Demikian juga dengan nawacita pemerintah dimana peningkatan sumber daya mahasiswa, merupakan salah satu program prioritasnya.
“Namun, peningkatan sumber daya manusia tersebut tidak disertai dengan dukungan pemerintah dalam hal kebijakan khususnya pendanaan bagi para mahasiswa doktoral yang umumnya merupakan dosen-dosen dari berbagai Perguruan Tinggi (PT) dibawah naungan Kemenristekdikti,” sambungnya.
Hal ini terlihat dari jumlah penerima Beasiswa Unggulan Dosen Indonesia Dalam Negeri (BUDI DN) doktoral tahun 2016 sebanyak 1817 orang, tahun 2017 sebanyak 303 orang dan tahun 2018 sebanyak 76 orang.
Untuk skema BPPDN, jumlah penerima beasiswa tahun 2014 sebanyak 2.214, tahun 2015 sebanyak 3.028 dan tahun 2017 sebanyak 1.000 orang. Tahun 2019 sebnayak 2000 orang Sedangkan tahun 2016 dan 2018 tidak ada skema BPPDN.
“Dalam hal ini, sangat jelas adanya diskriminasi bagi kami dosen yang menempuh pendidikan doktoral pada tahun 2018 sama sekali tidak mendapatkan jaminan beasiswa,” ucapnya.
Oleh sebab itu, para dosen yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Doktor seluruh Indonesia (AMDI) 2018 menuntut untuk merealisasikan beasiswa on going bagi dosen yang studi doktor di tahun 2018 serta penghapusan aturan penerbitan Scopus bagi mahasiswa doktor.
“Pernyataan sikap ini, mewakili ribuan dosen yang tergabung dalam AMDI yang melanjutkan studi diberbagai PT dalam negeri, baik PT Negeri Maupun Swasta, harapan kami, AMDI agar pemerintah merealisasikan program beasiswa tersebut agar tidak ada mahasiswa doktor yang melakukan unjuk rasa kembali lagi,” pungkasnya. (Tan)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. Obligasi Keberlanjutan atau Sustainability…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung kontra Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 berangsung sengit. Tampil…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Cucun Syamsurijal melaporkan MA anggota DPRD Kabupaten Bandung…
KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPP PKB, Cucun Syamsurijal mengatakan jika pesta demokrasi (Pilkada)…
WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…
WWW.PASJABAR.COM -- Insting Shin Tae-yong sebagai pelatih terbukti dengan memasang Marselino Ferdinan sebagai starter saat…