BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung bekerjasama dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Bandung dan Future City Summit (FCS) menggelar Publik Privat Partnership (PPP) by youth.
“Kita menggelar acara ini, dan pesertanya adalah anak-anak muda yang punya usaha dan berpotensi untuk berkembang,” ujar Sekretaris Disbudpar Kota Bandung Tantan Surya Santana, Senin (20/1/2020).
Acara PPP by youth ini, diselenggarakan di Bandung Creative Hub, diselenggarakan, selama empat hari, 20-23 Januari. Dengan menghadirkan narasumber dari berbagai negara, seperti Belanda dan Jepang.
Tantan mengatakan, Para peserta mendaftar melalui sosial media milik Disbudpar Kota Bandung. “Yang mendaftar sekita 90-100, tapi setelah kami kurasi tersisa 50 orang,” jelas tantan.
Mereka yang lolos kurasi, setidaknya memiliki usaha yang berizin sehingga dinyatakan legal. Juga menghasilkan produk baru atau yang dinilai berpotensi bisa berkembang dengan baik.
“Nantinya, mereka akan di berikan pendampingan selama 2 tahun. Termasuk dibantu untuk promosi produk,” terangnya.
Para peserta juga menerima bantuan dari beberapa negara melalui FCS. Berupa bantuan non infrastruktur, seperti motivasi dan promosi.
“Bantuan yang diberikan berupa pelatihan. Karena dalam acara ini, juga melibatkan narasumber dari berbagai negara,” jelasnya.
Menurut perwakilan dari FCS, Nugraha mengatakan, alasannya digandeng anak muda dalam PPP, karena anak muda merupakan motor penggerak masa depan.
Diharapkan dengan acara ini, bia menjalin kerjasama antara pemerintah dan pihak swasta. Hasil PPP by youth ini nantinya akan dimasukkan dalam inkubator bisnis.
“Dalam inkubator bisnis ini, ada hasil Untuk perkembangan data khusunya kepariwisataan, dengan punya pengelolaan data yang up to date, agar ada peluang untuk berkembang,” bebernya. (Put)