BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Ketua Forum Aksi Guru Indonesia (FAGI) Jawa Barat Iwan Hermawan berharap pemerintah menangguhkan Sistem kelulusan baru tahun ini yang rencannya akan menggantikan USBN untuk siswa.
Hal itu diungkapkan Iwan karena dianggap akan lebih membebankan siswa baik tenaga maupun biaya karena sifatnya yang mendadak.
“Ujian ini dapat diberlakukan tahun depan mengingat bahwa siswa harus ngerjakan tugas-tugas, Porto polio dan tugas lainnya sebelum mereka mengikui ujian sekolah nanti,” tandasnya kepada Pasjabar, Jumat (7/2/2020).
Iwan melanjutkan bahwa pihaknya mengusulkan untuk memilih salah satu ujian dan tidak mesti diwajibkan semuanya, atau di tangguhkan tahun depan seperti di DKI Jakarta , Jawa Tengah dan Jawa Timur.
“Hasil investigasi FAGI di DKI Jakarta, Jateng dan Jatim tahun ini seharusnya menggunakan ujian tulis, kemudian pada tahun depan dapat menggunakan sistem baru sehingga penugasan dan forto polio bisa dicicil pelaksanasnya dari semester V,” jelasnya.
Sementara itu salah satu siswa SMA di Jawa Barat juga menyampaikan pendapatnya mengenai kebijakan penggantian USBN.
“Jujur sebagai siswa saya merasa keberatan dan terlalu terporsir, dikarenakan banyak nya tugas ditambah latihan untuk praktek tugas tersebut yang saya merasa bahwa hal itu memakan biaya dan waktu yang lebih,” ucapnya yang tak ingin disebutkan namanya.
Siswa tersebut pun berharap bahwa pemerintah bisa memberlakukan satu macam untuk ujian akhir saja agar tidak terlalu membebani kepada para siswa. (Tan)