CIMAHI, WWW.PASJABAR.COM — Mendalang bagi Yustandi Koswara atau kerap disapa “Iyus”, adalah sesuatu yang mendarah daging di dalam tubuhnya. Pemuda kelahiran Bandung, 17 Agustus 2000 ini mengaku bahwa sejak kecil ia tertarik dengan dunia pewayangan.
“Saya mulai menyukai pewayangan sejak tahun 2005 atau 2006 dimana saya kerap melihat pementasan wayang di VCD atau saat pagelaran langsung,” terangnya.
Dari sana ia mulai menggeluti dunia wayang dan kerap menjadi dalang dalam berbagai acara yahg diselenggarakan di berbagai kota mulai dari Bandung, Garut, Tasikmalaya, Kabupaten Bandung Barat, Subang hingga Bogor.
“Saya berharap kedepannya akan terus dapat mendalang atau memainkan wayang golek karena ingin melestarikan budaya khususnya wayang golek,” tandas penfavorit warna biru dan hitam serta penikmat segala jenis makanan kecuali petai.
Pemilik motto “Dimana ada kemauan disitu ada jalan” ini pun bercita-cita menjadi seniman agar bisa melestarikan dan memperkenalkan budaya wayang golek hingga ke kancah internasional.
“Adapun aktifitas saya disamping berkuliah, juga menjadi pengurus Karang Taruna Kota Bandung dan terus berlatih wayang golek,” jelas mahasiswa STKIP Pasundan jurusan PPKn.
Peraih 6 besar pemuda Pelopor Kota Bandung ini pun bercerita bahwa ia mengidolakan Asep Sunandar karena merupakan salah satu dalang mahestro yang terkenal membuat terobosan baru.
“Saya juga banyak terinspirasi dari rekan dan orang tua saya. Dari sana pun saya belajar memaknai bahwa hidup adalah tentang bagaimana kita bermanfaat bagi orang banyak,” jelas anak kedua dari empat bersaudara.
Terakhir Iyus juga berkata bahwa kita patut terus melestarikan budaya lokal agar anak cucu kita nanti mengetahui bahwa banyak kultur budaya yang ada di Indonesia. “Jangan hanya menjadi penikmat sejarah tapi cobalah jadi pelaku sejarah,” pungkasnya. (Tan)