BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Awal tahun 2020 ini yakni Sabtu (15/2/2020), Universitas Islam Bandung (Unisba) meluluskan 1.193 mahasiswanya. Banyaknya mahasiswa yang lulus membuat Unisba membaginya kedalam dua sesi pelantikan.
Rektor Unisba Prof Edi Siatiadi menyebutkan jika tantangan para lulusan dari tahun ketahun semakin besar.
“Karena sebagian besar para wisudawan Unisba adalah generasi milenial. Seiring dengan kondisi zaman, tantangan yang dihadapi para milenial lebih berat dibanding generasi sebelumnya. Jadi kunci bagi mereka ya harus belajar secara riil di lapangan jika mereka ingin survive,” ujarnya yang ditemui usai melantik para wisudawan di kampus Unisba Jalan Tamansari no 1, kemarin.
Edi mengatakan, jika generasi milenial harus memiliki sensitivitas dalam membaca masalah. Memiliki kemampuan mengidentifikasi masalah akan meningkatkan kualitas pengambilan keputusan.
“Kualitas masa depan tidak cukup menjadi pembeda. Kualitas tanpa kecepatan akan menjadikan kita kehilangan momentum. Kemampuan akan menghasilkan kualitas dan keterampilan akan menjamin kecepatan,” tuturnya.
Meski demikian, ia percaya lulusan Unisba akan mampu beradaptasi dengan baik. Ia juga mengimbau agar para lulusan terus belajar tanpa henti. Belajar bukan hanya membaca buku tapi juga realita yang ada di hadapan mata.
Sementara itu strategi Unisba untuk para lulusan milenial adalah dengan adanya sertifikat pendamping ijazah. Selain itu, saat akan lulus, mahasiswa menjalani pendidikan dan pesantren calon sarjana serta pengembangan karier.
“Di situ kita didik mereka. Di samping itu juga mereka mengikuti program pengembangan kompetensi lainnya, seperti mengikuti seminar. Tapi seminarnya tidak lagi pada teori-teori tapi lebih ke praktik,” ujar Edi.
Pada kesempatan itu, untuk pertama kalinya Unisba melantik delapan orang lulusan dari PS PPI Fakultas Teknik, yakni program studi baru yang diresmikan tahun lalu berdasarkan SK Kemenristekdikti yang memilih Unisba sebagai salah satu dari 40 perguruan tinggi yang ditunjuk Kemenristekdikti untuk membuka program profesi insinyur.
Semedangkan untuk lulusan yang diwisuda terdiri dari lulusan sarjanan 1.001 orang, 157 orang program magister, 20 program profesi dokter, 8 orag program profesi insinyur, dan program doktor sebanyak 7 orang.
Lulusan terbaik dengan IPK 3,99 diraih Mardianto Karim dari Fakultas MIPA Prodi Statistika, lulusan tercepat diraih Oqbal Abdul Rahman dari Faklutas Ekonomi dan Bisnis Prodi Manajemen dengan masa studi 3 Thaun 4 bulan 14 hari. Sedangkan lulusan termuda yakni Mochammad Hory Dafid Rio A dari Fakultas Kedokteran yang lulus di usia 19 Tahun 8 bulan 2 hari. (tie)