BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengumumkan perkembangan pasien terpapar virus Corona di Jawa Barat. 7 orang warga Jawa Barat positif terpapar virus Corona. Sementara sebanyak 706 orang masih dilakukan pemantauan terkait penyakit virus Corona ini.
“7 positif itu, 2 warga Depok, satu warga Cianjur yang meninggal dunia, dua di Kabupaten Bekasi istri dan anak dari pasien di Cianjur yang positif dan satu di Kota Bandung positif dan satu di Kota Cirebon di RSUD Sunan Gunung Jati,” kata Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil di Gedung Pakuan, Ahad (15/3/2020).
Untuk mengantisipasi meluasnya virus Corona Pemerintah Provinsi Jawa Barat gencar melakukan tes Covid-19 khususnya mereka yang terlibat pengamanan pasien covid, seperti Perwat, tenaga kerja asing, dan keluarga pasien.
Sementara itu sebanyak 706 orang, kata Emil (saapan Ridwan Kamil) yang tidak masuk rumah sakit dilakukan pemantauan terkait virus korona. Ia mengatakan, kurang lebih sebanyak 256 orang yang dipantau sudah selesai sedangkan 448 orang lainnya masih dipantau.
Emil melanjutkan, 82 orang lainnya berstatus pasien dalam pengawasan terdiri dari 54 pasien negatif korona, 28 pasien menunggu hasil status. Menurutnya, pemerintah provinsi Jawa Barat sejak Sabtu (14/3/2020) sudah melakukan tes proaktif virus korona sehingga tidak menunggu orang merasakan gejala dan masuk ke rumah sakit baru dicek.
“Kami tes proaktif melalui labkes Jawa Barat berkoordinasi dengan Lab Mikrobiologi dan Parasitologi Fakultas Kedokteran Unpad dan Pusat Penelitian Nanosains dan Nanoteknologi ITB,” ujarnya.
Ridwan Kamil mengatakan tes dilakukan kepada masyarakat yang terpantau, tidak nampak gejala namun patut diwaspadai. Menurutnya seperti perawat tenaga medik yang akan didahulukan, tenaga kerja asing serta keluarga pasien akan di tes.
“Mudah-mudahan tidak ada positif, kalau positif terjadi peredaran (korona) bukan hanya yang bergejala. Tes proaktif hasilnya keluar 5 jam, satu orang dites dua tahap teknisnya ada di kedokteran. Jadi hasilnya diketahui dengan cepat, kami jadikan panduan merespon selanjutnya,” Tuturnya.
Ia menambahkan, pihaknya siang ini akan merilis sebaran masyarakat yang dipantau terkait virus korona. Namun, katanya berdasarkan data sebaran terakhir paling banyak di Jakarta, Depok dan Bekasi (Jadebek).
“Sebaran itu (di Jabar) terlihat ada yang kosong tapi belum menandakan belum ada (yang terpapar). (sebaran) jawaban kami Jawa Barat transparan kepada maayarakat. Titik basisnya kelurahan, tidak ada data pribadi yang disampaikan,” pungkasnya.
Jawa Barat sendiri menempuh beberapa upaya dalam mengatasi gitu corona ini, yakni dengan mengerahkan segenap sumberdaya yang ada. Jabar mempunyai alat dan tempat pengecekan dengan standar Bio Safety Level 2+, dalam hal ini UPTD Laboratorium Kesehatan (Labkes) Jabar.
Labkes Jabar berkoordinasi dengan Lab Mikrobiologi dan Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (UNPAD) dan Pusat Penelitian Nasional dan Nanotenologi Institut Teknologi Bandung (ITB). (fal)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu Kabupaten Bandung meminta KPU kabupaten Bandung membuat…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Pendidikan di Jawa Barat mendapat sorotan dari anggota DPRD Provinsi Jawa Barat,…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Suryana warga Banjaran kabupaten Bandung menceritakan pengalamannya mendapat bantuan pinjaman tanpa bunga…
CIMAHI, WWW.PASJABAR.COM -- Dalam rangka meningkatkan minat, bakat, daya saing dan kemampuan para siswa Peserta…
WWW.PASJABAR.COM -- Roberto Mancini dipecat Timnas Arab Saudi. Walaupun demikian, pesangon Roberto Mancini dari Timnas…
WWW.PASJABAR.COM -- Pelatih baru Arab Saudi, rival Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona…