KBB, WWW.PASJABAR.COM — Asosiasi Kepala Teknik Tambang (KTT) Kabupaten Bandung Barat (KBB), Cimahi dan Kabupaten Bandung mendukung kebijakan pemerintah presiden Joko Widodo untuk menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam penanganan Covid-19.
Ketua Asosiasi KTT KBB, Cimahi, Kab Bandung, Teguh Marjanto mengatakan, penerapan PSBB diklaim tidak akan menjadikan industri tambang lumpuh. Namun jika lock down, dipastikan keberlangsungan industri tambang khususnya tambang batu hitam anjlok.
Dengan kondisi saat ini saja, sebut Teguh, produk industri tambang seperti batu split, abu batu dan batu pondasi melorot hingga 40%. Hal itu dipengaruhi tertundanya pembangunan insfrastruktur maupun perumahan baik proyek pemerintah ataupun swasta.
“Penurunan penyerapan produk terhadap pasar turun hingga 40%, kemudian juga dampak dari Covid-19 ini sebagian perusahaan tambang menunda produksi dan karyawan dirumahkan,”ungkap Teguh, Kamis (9/4/2020).
Atas dasar itu, lanjut dia, Asosiasi KTT berpendapat penerapan PSBB di rasa tepat agar sektor ekonomi tambang tetap menggeliat. Asosiasi KTT juga akan turut serta membantu pemerintah melakukan pencegahan wabah virus Covid-19.
“Kita apresiasi langkah presiden Joko Widodo yang menerapkan PSBB, dengan begitu sektor tambang masih bisa bergerak meski tentu saja asumsinya ada penurunan pasar,”sebutnya.
Selain itu, untuk menggugah kesadaran masyarakat pada pencegahan penyebaran Covid-19 pihaknya juga membagikan ratusan masker kepada masyarakat yang dituntut beraktivitas ditengah social distancing seperti pengemudi ojek dan pedagang pasar.
“Kami juga memasang spanduk imbauan di sejumlah titik vital yang ada di KBB, Cimahi dan Kabupaten Bandung. Total ada 50 spanduk berisi anjuran mencuci tangan, menghindari keramaian, pola hidup sehat dan jaga jarak,”tandasnya.
Selain itu aksi seperti ini juga dilakukan di daerah daerah lain diantaranya bogor,purwakarta,cirebon, majalengka.asosiasi KTT berharap wabah virus covid ini bisa cepat selesai. (fal)