PASJABAR

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Memiliki motto hidup “Berjuanglah untuk hidupmu, berusahalah semampunya, selebihnya Tuhan yang akan membantumu” adalah hal yang Sherlya Hesmuyta pegang dalam hidupnya, termasuk dalam perkuliahan di kampus.

Oleh karena itu, maka tidak salah jika gadis yang lahir di Subang, 2 Desember 1999 ini pun meraih IPK tertinggi di angkatannya pada jurusan Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pasundan yakni IPK 3.98.

“Mendapatkan IPK tinggi saya mulai dengan mengenal gaya belajar saya, kemudian sebelum kuliah belajar terlebih dahulu apa yang akan dipelajari besok lalu setelah kuliah  saya membaca-baca lagi materi yang disampaikan oleh dosen,” terangnya yang juga akrab disapa Muy, beberapa waktu lalu kepada Pasjabar.

Di samping itu, lanjut mahasiswi semester VI ini memperbanyak latihan soal dan membaca buku yang beririsan dengan jurusan juga dapat membantu dalam mengeksplore pengetahuan lebih luas lagi.

“Saya berharap ke depan bahwa apapun yang saya kerjakan dan dapatkan hari ini semoga menjadi pelajaran bagi hidup saya nantinya dan semoga saya dapat menjadi seperti mata air, sumber dari kebahagiaan dan bermanfaat bagi orang lain. Seperti yang dikatakan eyang Habibie bahwa jadilah mata air, agar bermanfaat bagi masyarakat,” ucapnya.

Ditanya soal hobi, penfavorit warna hitam, putih, biru, kuning dan abu serta penikmat makanan sunda ini pun bercerita bahwa ia hobi dengan kegiatan outdoor dan membaca buku misteri. Karena ia sangat suka berpetualang dan menganalisis sesuatu.

“Menurut saya pelajaran yang paling berharga adalah pelajaran yang diberikan oleh alam. Saya ingat kata-kata guru saya bahwa menyatu dengan alam adalah cara terbaik belajar kehidupan,” ucapnya.

Pemilik tinggi 150 CM ini pun bercita-cita menjadi seorang pengusaha karena ia menginginkan menjadi seorang pencipta lapangan kerja dan dapat membantu masyarakat luas terutama untuk teman-teman saya yang tidak bisa mengenyam pendidikan tinggi dan susah mencari pekerjaan di masa sekarang.

“Untuk aktifitas saya saat ini ditengah-tengah pandemi yang menyerang dunia saat ini dan mengharuskan semuanya berada di rumah aja yaitu mengerjakan tugas dari dosen, kuliah online, belajar memasak dan hal-hal baru lainnya yang kemarin-kemarin belum terlaksana karena sibuk kuliah di kampus dan mengikuti berbagai kegiatan di kampus. Saya juga menjadi instruktur praktikum di kampus dan saya juga mengikuti organisasi kampus yaitu HIMASPA (Himpunan Mahasiswa Ekonomi dan Studi Pembangunan),” terangnya kepada pasjabar belum lama ini.

Mengenai tokoh idola Sherlya mengatakan bahwa ia mengagumi sosok Najwa Shihab karena ia adalah sosok wanita yang berani, tegas dan cerdas. Wanita yang berani mengungkap kebenaran, wanita yang memiliki rasa nasionalis tinggi, wanita pekerja keras, manusia yang hebat yang menggambarkan bahwa wanita bisa melakukan segala hal.

“Saya juga selalu terinspirasi oleh orang-orang yang memiliki jiwa semangat tinggi dan memiliki tanggungjawab yang tinggi. Jadi, saya tidak mempunyai tokoh inspirasi yang spesifik. Siapapun dia selama dia dapat menginspirasi maka dialah orang yang menjadi inspirasi saya dalam segala hal,” ungkapnya.

Adapun Makna hidup bagi Sherlya  adalah mencari, mencari siapa diri kita, apa yang kita tuju, kemana kita akan pulang. Bicara mengenai hidup dan kehidupan adalah sesuatu hal yang harus di perjuangkan. Hidup berarti harus ada kehidupan dan kehidupan berarti adalah sebuah perjuangan. Perjuangan menghadapi semua rintangan dan itu semua harus dihadapi tidak boleh berhenti dan berlari dari sebuah rintangan karena nantinya kita akan menjadi padam dan tidak hidup.

“Bagi kalian yang sedang berjuang, maka bertahan lah, berusahalah semaksimal mungkin, jangan pernah berhenti berdoa. Jika nanti hasilnya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan jangan pernah merasa gagal karena kegagalan hanya berlaku bagi manusia-manusia yang tidak mau berusaha. Jika nanti orang-orang memandang dirimu sebelah mata, maka biarkanlah mereka melakukan hal itu, kamu tidak perlu menjelaskan kepada mereka tentang semua usahamu dan perjuanganmu, ikhlaskan saja semuanya, karena kamu tidak bisa mengontrol orang lain. Berjalanlah diatas kakimu sendiri, berjalanlah sesuai dengan keinginanmu, lakukanlah hal yang kamu sukai maka kamu akan menemukan dirimu sendiri,” tandasnya.

Sulung dari dua bersaudara ini pun mengatakan bahwa hal yang membuatnya selalu bersemangat  dalam menjalani kehidupan adalah keluarga. Mereka adalah sumber kekuatan, sumber dirinya untuk mau berjuang, pemantik hidupnya agar ia mau bertahan.

“Terakhir saya juga ingin menyampaikan bahwa Jurusan Ekonomi FEB UNPAS adalah jurusan yang komperhensif. Bidang ekonomi dapat menjadikan anda seseorang yang berpikiran kritis dan juga menjadi seorang penganalisis ekonomi yang kuat. Oleh karenanya, kuliahlah di Ekonomi FEB Unpas. Selain itu FEB Unpas ini bekerja sama dengan Korea Foundation, dan saya juga mengikuti kelas teleconference dengan Prof. Chae Wook, Ph.D dari Kyung Hee University Korea,” pungkasnya penuh semangat. (Tan)