Unisba Berikan KOPID§hield untuk RS Al Islam

ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COMSaat ini, risiko  transmisi  infeksi  kepada  tenaga  kesehatan  pada  saat  pengambilan  sampel swab   sangat   tinggi,   sehingga   standar   perlindungan   yang   memadai   sangat   diperlukan.

Meningkatnya  pasien  atau  suspect  COVID-19  saat  ini  membuat  sarana  Alat  Pelindung  Diri (APD) untuk tenaga kesehatan yang sesuai standar masih tidak mencukupi, sehingga seringkali petugas kesehatan menggunakan APD yang kurang memadai.

Seperti contoh di Rumah Sakit (RS) masih dalam bentuk pakaian pengamanan, masker, kacamata google sekali pakai yang  harus  diganti  setiap  petugas  berganti  pasien,  atau  keluar  dari  zona  merah.  Prosedur  ini memerlukan waktu yang cukup lama saat persiapan serta memberikan rasa kurang nyaman bagi petugas kesehatan.  Selain itu juga menyebabkan tingginya jumlah APD yang harus disediakan.

Mengamati  kebutuhan    tersebut,  tim dosen Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung (FK UNISBA), melalui penelitiannya, menginisiasi pengembangan   sebuah   instalasi   berupa   partisi   ruang  aman untuk   pengambilan   spesimen   pemeriksaan COVID-19  yang kemudian diberi nama KOPID§hield. Pengembangan KOPID§hield ini, sejalan dengan keunggulan FK UNISBA di bidang Kesehatan Industri.

KOPID§hield ini dibuat sebagai salah satu fasilitas untuk pengambilan Spesimen Covid-19 dengan tingkat keamanan yang memenuhi standar mencakup keselamatan biologi (biosafety), dapat mencegah transmisi infeksi, ergonomis (disain yang nyaman/baik). Menggunakan material yang mudah  didapat, dapat digunakan dalam jangka waktu panjang serta dapat dikembangkan secara luas di seluruh fasilitas kesehatan.

Sebagai  langkah dalam melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), Instalasi partisi ruang aman ini kemudian diserahkan secara simbolis melalui aplikasi video conference zoom oleh Rektor Unisba, Prof. Dr. H. Edi Setiadi, S.H., M.H.  kepada Direktur Rumah Sakit Al Islam (RSAI) Bandung Muhammad Iqbal, dr., Sp.Pd., dan disaksikan oleh jajaran pimpinan di tingkat Universitas dan Fakultas, beberapa waktu lalu. Melalui ketersediaan dan pemasangan instalasi partisi ruang aman ini di RSAI Bandung diharapkan keselamatan dan kenyamanan tenaga kesehatannya dapat lebih terjamin sehingga mereka dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.

Rektor Unisba sangat mengapresiasi tim peneliti dalam menciptakan alat ini dalam membantu penanganan atau pencegahan covid-19. “Tentu ini bagi Unisba merupakan prestasi yang kongkrit. Sebuah pekerjaan yang kongkrit disamping pengabdi dan peneliti bersama-sama berjuang secara maksimal untuk menghasilkan sesuatu yang kongkrit,” ungkapnya.

Rektor berharap dengan alat ini dapat membantu beban RSAI yang bersama-sama “berperang” menanggulangi covid-19. “Mudah-mudahan karya tim peneliti ini bisa diterima dan bisa bermafaat bagi masyarakat, serta menjadi pendorong bagi penelit-peneliti muda untuk terus berkarya,” harapnya.

Dikatakannya, Unisba terus mendorong dosen-dosennya untuk terus melahirkan karya-karya yang pasti, khususnya dalam rangka pandemic covid-19 ini. “Perlu kami informasikan bahwa LPPM Unisba sudah menerima sekitar 30-an proposal penelitian dan PKM dalam rangka bersama-sama menanggulangi dan mencegah penyebaran pandemic ini,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur RSAI, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Unisba yang telah membantu RSAI dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya didalam menghadapi pandemic covid-19 melalui alat ini.

Diakuinya, selama ini terdapat hal spesifik dalam pelayanan pada pasien covid-19 yaitu kewaspadaan yang tinggi dan memerlukan alat-alat bantu yang cukup banyak. “Diantaranya adalah alat pelinduing diri yang selalu harus digunakan oleh seluruh petugas. Disamping itu juga, RSAI juga telah melakukan pemeriksaan diagnostik salah satunya dengan swab yang dilakukan langsung kepada pasien karena memang jumlahnya belum begitu banyak, tetapi apabila jumlahnya cukup banyak tentu memerlukan effort yang lebih besar,” jelasnya.

Menurutnya, dengan inovasi pada alat ini dapat memudahkan tim medis untuk melakukan pemeriksaan swab dengan respon yang cepat. “Selama ini swab yang dilakukan itu dikirim ke lab. kesehatan daerah yang berada dijalan sederhana. Memang butuh waktu yang cukup lama untuk menghasilkan hasil yang biasanya sekitar satu minggu,” katanya.

Sementara itu, Dr. Maya Tejasari dr., MKes., mengatakan, penggagas pengembangan desain instalasi partisi ini adalah para inventor dosen peneliti Unisba yang dimotorinya dengan anggota tim yang terdiri dari Dr. Yani Triyani dr., SpPK., MKes , Dr. Titik Respati, drg., MScPH, Dr. Lelly Yuniarti, S.Si.,M.Kes, dan Dr. Wida Purbaningsih dr., MKes. Tim inventor peneliti ini bekerjasama dengan konsultan ahli teknik Ir. Hikmat Alitamsar, MM yang berpengalaman dalam bidang desain dan pembuatan fasilitas kesehatan yang memenuhi standar keselamatan biologi (biosafety).

Dosen FK Unisba ini memaparkan, kegiatan Pengembangan partisi ini sebagai hilirisasi salah satu hasil riset Dosen Peneliti FK Unisba. “Dari sekitar 9 kelompok penelitian yang didanai oleh Unisba, melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Keoada Masyarakat (LPPM) dan Pusat Kajian Halal Unisba.

Selain itu, penelitian ini lebih lanjut akan diproses sebagai karya cipta yang didampingi oleh Pusat Hak Kekayaan Intelektual (HKI) LPPM Unisba. Penelitian yang diajukan berasal dari dosen peneliti yang berlatar belakang dari berbagai keilmuan di Unisba, baik dari sains, kesehatan, teknologi, juga dari bidang sosial humaniora sehingga terhimpun 39 proposal yang berkaitan dengan Covid 19 dan setelah proses seleksi, ada 9 proposal yang didanai.

Diungkapkannya, karya ini merupakan sumbangsih nyata dari Unisba untuk Indonesia dalam penanganan pandemi COVID-19. ”Insya Allah karya ini dapat dimanfaatkan secara optimal dan dapat dikembangkan lebih lanjut,” pungkasnya. (*/tie)

admin

Recent Posts

Ternyata Makassar hingga Sumedang Tercatat Paling Panas di Asia Tenggara!

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Analisis terbaru dari Climate Central mengungkapkan bahwa empat kota di Indonesia, yaitu…

35 menit ago

Pj Gubernur Jabar: Edukasi Bencana Harus Gencar, Siapkan Peralatan Darurat Lebih Baik

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin, mengungkapkan bahwa penanganan korban…

2 jam ago

Kalahkan Jakarta, Jawa Barat Kumpulkan 538 Medali di PON XXI Aceh – Sumut

WWW.PASJABAR.COM -- Jawa Barat resmi menyabet status sebagai juara umum di Pekan Olahraga Nasional (PON)…

13 jam ago

Mapag Hujan: Aksi Bersih Sungai Menyambut Musim Hujan di Kota Bandung

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Pemerintah Kota Bandung mengadakan kegiatan Mapag Hujan (Maraton Bebersih Walungan dan Susukan)…

14 jam ago

Jangan Sembarang Gula! Ini Jenis Gula yang Baik untuk Penderita Diabetes

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Dokter spesialis gizi klinik dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr.…

15 jam ago

Landak Jawa Ditemukan Berkeliaran di Jalan Padjadjaran Kota Bandung

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Seekor Landak Jawa ditemukan berkeliaran di kawasan Jalan Pajadjaran Kota Bandung. Hewan…

16 jam ago