BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Melibatkan diri dalam hal-hal yang positif dan bermanfaat, mengantarkan mahasiswqa STIE Pasundan , Frans Aditio yang akrab disapa Frans atau Tio meraih beragam prestasi.
Saat SMA ia pernah menjadi Juara 1 PENSI bidang Tari kreasi dan Tari daerah tahun 2014, Juara 1 Ajang pencarian bakat tari kreasi daerah yang diadakan oleh mahasiawa seni tari Univeraitas Negeri Medan tahun 2014, Juara 3 Stand Up Comedy dalam PENSI SMA tahun 2015, Juara 1 PENSI Bidang tari daerah dan kreasi SMA tahun 2015, dan Juara 1 PENSI Bidang tari kreasi SMA tahun 2016.
Saat ini ia menjadi mahasiswa STIE Pasundan, Jurusan Akuntansi Semester VIII ini pun pada tahun 2018 menjadi ketua Pelaksana Seminar Himpunan Akuntansi dan pada tahun 2019 Menjadi ketua UKM DKM STIE Pasundan, di mana hal tersebut merupakan sebuah prestasi, kehormatan dan kebanggan baginya.
“Saya mempunyai motto, bekerja keras lah hari ini kalaupun esok kamu gagal, kamu tidak akan gagal dalam kekecewaan,” terang pemuda kelahiran Pulu Raja, Sumatera utara, 16 September 1997.
Frans pun berharap ke depannya ia bisa menjadi seorang manusia yang bermanfaat untuk orang-orang disekitarnya, terkhususnya keluarga serta selalu membawa hal-hal positif di manapun ia berpijak serta menjadi pribadi yang lebih baik dan produktif dimasa yang akan datang.
“Untuk hobi, saya senang dengan travelling, karena berpergian ke banyak tempat menurut saya merupakan cara yang tepat untuk mensyukuri kehidupan ini, belajar hal baru, di tempat yang baru dengan orang orang yang baru, memberikan pengalaman yang luar biasa untuk saya. Saya juga senang memasak, karena saya senang melihat orang lain senang, dan cara saya untuk membuat orang lain senang adalah dengan memasakannya sebuah masakan,” tandas penyuka warna soft dan penikmat keju.
Untuk cita-cita, pemilik tinggi 167 CM ini berkata bahwa yang terdekat ia ingin melanjutkan S2 dan untuk jangka panjang ia ingin mempunyai sebuah produk di bidang kuliner dan tekstil yang bisa melakukan ekspansi minimal ke negara-negara terdekat.
“Saya juga ingin bisa memotivasi orang orang disekitar saya di bidang yang saya sukai yaitu kuliner dan tekstil dan membuktikan kepada dunia bahwa kualitas produk produk karya anak bangsa bukan hanya konsumsi dalam negeri tetapi juga dikonsumsi sampai ke luar negeri,” jelasnya.
Saat ini Frans juga tengah menyibukkan diri dengan mengerjakan tugas akhir atau skripsi, membaca buku-buku, dan berusaha untuk tetap sehat dimasa Pandemi Covid-19 ini.
“Adapun tokoh idola saya adalah Rasulullah Muhammad salallahu’alaihi wa salam, karena memang sudah selayaknya saya mengidolakan manusia paling mulia dimuka bumi yang mana ia merupakan rahmatan lil ‘alamin, dan juga orang nomor 1 paling berpengaruh di dunia yang dikutip dari buku 100 A Rangking Of The most Influential Persons In History ,karya Michael H. Hart,” terangnya yang juga banyak terinspirasi dari ibunya yang merupakan anugerah terindah dan sumber inspirasi kapanpun dan dimanapun ia berada.
“Makna hidup bagi saya adalah, untuk beribadah kepada Allah dan peduli terhadap orang orang di sekitar saya. Saya juga selalu bersemangat dalam menghadapi berbagai tantangan dan hambatan karena keluarga,” ucap anak ke dua dari empat bersaudara.
Terakhir Frans juga menyampaikan bahwa jangan takut untuk keluar dari zona nyaman, karena ada banyak hal yang kita harus pelajari dan masih banyak dari setiap tanah dibumi ini yang belum kita pijaki, stay humble , be yourself, dan jauhi orang-orang di sekitar kita yang menurut kita memberi dampak negatif.
“Hal yang terkadang kita sering lupakan adalah ‘Kita Adalah Seorang Hamba’ yang mana kewajiban seorang hamba adalah taqwa dan beribadah kepada Rabb kita,” tutupnya. (Tan)