Categories: HEADLINEPASNUSANTARA

Pentingnya Mengubah Gaya Hidup Normal Jadi ‘New Normal’

ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM Pandemi virus corona atau COVID-19 membuat masyarakat memiliki kebiasaan baru. Penggunaan masker saat aktivitas di luar rumah, sarung tangan saat berkendara, rajin mencuci tangan, menjauhi kerumunan, hingga menjaga jarak dengan orang lain.

Belum diketahui pasti pandemi COVID-19 kapan akan berakhir. Sejumlah prediksi pun bermunculan. Ada yang menyatakan pandemi bisa berakhir Juni, September, bahkan 18 bulan ke depan

Tapi, semuanya hanya sebatas prediksi. Tak ada yang bisa memastikan pandemi kapan akan benar-benar berakhir. Sebab, sejauh ini belum ada obat atau vaksin COVID-19. Hal itu yang justru jadi faktor kunci.

“Kalau belum ada vaksin, belum ada obatnya, upaya pendegahan harus ditempatkan di depan,” kata Koordinator Bidang Perencanaan, Data, Kajian, dan Analisa Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Bandung Ahyani Raksanagara.

Karena itu, gaya hidup masyarakat harus diubah. Langkah pencegahan yang dilakukan dalam dua bulan terakhir sebaiknya tetap dilakukan hingga pandemi benar-benar berakhir. Apalagi jika obat atau vaksin belum ditemukan untuk menyembuhkan dan mencegah terinfeksi COVID-19.

Apa yang selama ini dilakukan pun tetap harus dilakukan. Sehingga, kehidupan normal untuk sementara akan berganti menjadi ‘new normal’. Intinya, segala langkah pencegahan selama ini akan menjadi gaya hidup yang normal untuk dilakukan.

“Mungkin gaya hidup kita akan berubah nanti, misalnya tidak menyukai berkerumun, lebih banyak di rumah, apa yang bisa dikerjakan di rumah akan dikerjakan di rumah, dan lain-lain,” jelas Ahyani.

Justru, kembalikan melakukan segala sesuatu seperti sebelum pandemi nantinya akan dianggap sebagai sesuatu yang tidak normal. Misalnya tidak memakai masker saat di luar rumah, berkerumun, hingga tidak menjaga jarak dengan orang lain.

Ia pun menegaskan pentingnya menjalankan hidup dengan cara ‘new normal’. Ini adalah bagian dari upaya pencegahan sekaligus bentuk tanggung jawab terhadap situasi yang ada. Sebab, virus corona bisa ada di mana saja, menulari siapa saja, dan menular pada siapa saja.

“Contohnya pakai masker itu bukan hanya karena takut tertular, tapi juga takut menularkan penyakit pada orang lain. Prinsipnya, anda menjaga saya, saya menjaga anda,” ucap Ahyani. (ors)

admin

Recent Posts

Pemkot Bandung Fokus Lestarikan Budaya untuk Dorong Pariwisata

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus menunjukkan komitmennya dalam lestarikan budaya sekaligus mengintegrasikannya…

1 jam ago

900 Personel Polres Cimahi dan Polda Jabar Amankan Pilkada di 3.000 TPS

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Sebanyak 900 personel gabungan dari Polres Cimahi dan Polda Jawa Barat dikerahkan…

2 jam ago

Dua Tersangka Penguasaan Lahan Kebun Binatang Bandung Ditahan Kejati Jabar

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat menahan dua tersangka kasus dugaan penguasaan tanah…

3 jam ago

Pj Gubernur Jabar Pastikan Mitigasi Pilkada 2024 Sudah Disiapkan

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, menyatakan bahwa mitigasi dan solusi…

4 jam ago

Piala AFF 2024 Tidak Diperkuat Pemain Senior Liga 1

WWW.PASJABAR.COM -- Manajer Timnas Indonesia Sumardji mengungkap alasan tidak ada pemain senior dari Liga 1…

15 jam ago

Bey Machmudin: Delapan Kecamatan di Kabupaten Bandung Terendam Banjir

KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menyatakan banjir akibat hujan dengan…

15 jam ago