BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Pengumuman PPDB Online Jawa Barat, sempat terekndala, mengakibatkan banyak orang tua siswa yang kecewa dan resah karena tidak bisa masuk ke website PPDB online Jabar.
“Kami mencoba mempraktikan tiga orang yang masing masing membuka link PPDB, dua orang berhasil dan satu orang lagi mengalami kesulitan. Dari hal ini kami menyimpulan bahwa gangguan ini disebabkan oleh membludaknya pengakses yang secara bersamaan mengakses di jam atau waktu yang bersamaan. Karena pengunguman PPDB ini sesuatu yang ditunggu-tunggu oleh seluruh masyarakat sehingga ketika waktunya tiba semuanya langsung membuka. Hal ini tentu akan kami evaluasi untuk menemukan solusinya,” ujar Kadisdik Jabar, Dedi Supandi, saat dihubungi Pasjabar, Senin (22/6/2020) malam.
Dedi menambahkan, Hasil Rekapitulasi Pendaftaran pada Tahap satu yang berhasil direkam oleh Server PPDB Jawa Barat per tanggal 22 Juni 2020 , meliputi tiga Jalur Pendaftaran, pertama Afirmasi yakni KETM dan tenaga kesehatan, kedua Perpindahan orang tua atau anak guru dan ketiga prestasi lewat nilai raport dan kejuaraan di mana total Kuota Tahap satu sebanyak 149.997, Total Pendaftar sebanyak 204.845 dan total diterima hasil seleksi sebanyak 111.876.
Dari hasil tersebut diketahui bahwa antara pendaftar yang diterima dengan jumlah kuota yang tersedia masih kurang. Di mana kekurangannya sekitar 38.000, atau sebanyak 12,6 persen.
“Adanya perbandingan antara pendaftar yang berlebih dan tidak seluruhnya masuk kuota, setelah kami evaluasi pertama karena banyak sekali pendaftar yang terfokus hanya pada beberapa titik sekolah atau tidak menyebar sehingga ada sekolah yang kekurangan siswa,” terangnya.
Hal kedua, lanjut Dedi adalah adanya penumpukan di jurusan-jurusan SMK tertentu namun pada jurusan SMK lainnya malah kekurangan kuoata bahkan tidak ada yang mendaftar. Hal ini karena polanya online. Di mana jika sebelumnya orang tua dan calon siswa dapat bertatap muka di bagian meja konsultasi dan pihak sekolah dapat menyarankan jurusan-jurusan yang masih kekurangan kuota, namun untuk PPDB saat ini tidak ada pertemuan sama sekali.
“Hari ini kami juga sempat mengecek ke SMAN 8 Bandung dalam rangka melihat kesiapan sekolah yang nanti akan membuka daftar ulang pada tanggal 23-24 Juni untuk tahap satu, di mana daftar ulang tersebut bisa dilakukan dengan dua cara yakni daring dan luring, tentunya untuk luring sekolah sudah menyiapkan diri sesuai dengan protokol covid 19 seperti ada handsanitizer, penataan tempat duduk dan lainnya,” terangnya.
Adapun untuk siswa dan orang tua yang saat ini tidak lulus karena prestasi nilainya di bawah atau kesalahan administratif maka Disdik Jawa Barat pun sudah menyiapkan pengaduan pusat informasi baik pengaduan secara online lewat website atau ke sekolah tujuan. Di mana sudah ada tiga posko yakni sekolah, cabang dinas dan dinas pendidikan yang dapat dimanfaatkan dalam rangka konsultasi mengenai pengunguman PPDB.
“Evaluasi untuk tahap pertama di mana jumlah kuota masih belum terpenuhi sebanyak 12,6% yang tersebar di beberapa SMK dan SMA negeri. Maka kekurangan tersebut akan dilimpahkan ke tahap dua. Tentu untuk para orang tua jangan dulu panik karena masih ada tahap berikutnya yang bisa diusahakan,” tandansya.
Terakhir Dedi menyampaikan selamat untuk orang tua dan calon siswa didik yang dinyatakan lulus, dan untuk orang tua dan calon siswa yang belum diterima jangan bersedih hati karena dapat mendaftar ke tahap dua serta bisa melakukan pengaduan.
“Kami berharap semoga semuanya dapat berjalan dengan lancar, jika pendaftar masih belum berhasil masuk ke SMA atau SMK negeri, Disdik pun telah bekerja sama dengan SMA SMK swasta,” tutupnya. (Tan)