BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unpas Gelar Webinar Nasional Pendidikan Bertema New Normal : Menyongsong Masa Depan Pendidikan Indonesia Pasca Pandemi Covid-19 pada (Sabtu, 11/7/2020) lewat Zoom Cloud Meeting.
Acara yang dibuka langsung oleh Dekan FKIP Dr. H. Uus Toharudin, M.Pd., Dekan FKIP Unpas dan dimoderatori oleh Dosen FKIP Unpas, Deni Zein Tarsidi, S.Pd., M.Pd. ini juga menghadirkan narasumber Direktur SMP Kemendikbud RI, Drs. Mulyatsyah, M.M. yang mengulas Implementasi Kebijakan Pendidikan Indonesia pada Masa New Normal.
Selanjutnya Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dr. Ir. Hetifah Sjaifudian, M.P.P. yang mengulas Strategi Kebijakan Pendidikan Indonesia pada Masa New Normal, Wakil Ketua Komisi V DPRD Prov. Jawa Barat, Ir. H. Abdul Hadi, M.Sc. yang mengupas Kebijakan Pendidikan di Jawa Barat berorientasi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), Guru Besar Universitas Pendidikan Indoneaia Prof. Dr. Ace Suryadi, M.Sc., Ph.D yang membahas Pembelajaran dan Pengajaran pada Masa New Normal dan Ketua YPDM Pasundan, Dr. Subarsyah, S.H., S.Sos., Sp.1., M.M. yang mengunpas Implementasi Pendidikan dan Pembelajaran Berorientasi New Normal di Lingkungan YPDM Pasundan.
Ketua BEM FKIP Unpas, Bayu Saputra mengungkapkan bahwa kegiatan ini adalah agenda terencana yang merupakan salah satu program kerja BEM FKIP Unpas, di mana semula konsepnya adalah Seminar Nasional yang dilaksanakan secara langsung atau on site namun, dikarenanakan adanya pandemi Covid-19 maka konsep kegiatan disesuaikan dengan kondisi saat ini, yaitu daring atau Webinar.
“Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai topik-topik pendidikan. Berkaitan dengan kondisi saat ini, maka topik yang dubahas secara spesifik diarahkan kepada pembahasan kebijakan, serta perspektif praktis pendidikan berorientasi covid-19 dan new normal sebagaimana di wacanankan,” tandasnya.
Adapun kegiatan ini diikuti oleh sekitar 500 peserta mulai dari kalangan mahasiswa, dosen, guru dan praktisi pendidikan di Indonesia.
“Semoga kegiatan ini dapat kembali dilaksanakan secara berkelanjutan sesuai dengan isu-isu dan kondisi pendidikan yang ada,” ungkap Bayu. (Tan)