BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Bagi Reynaldo Wisnu Prayoga, atau yang akrab dipanggil Rey, hidup adalah untuk menyebarkan hal-hal yang positif dan bermanfaat, sebagaimana motto hidupnya, Spread Love dont spread hate.
Oleh karena itu pemuda yang lahir di Toli-toli, Sulawesi Tengah pada 26 Juni 1999 ini juga berkata bahwa ia ingin menjadi seorang influencer.
“Cita-cita yang paling ingin saya tekuni adalah menjadi influencer, karena saya merasa cocok dalam bidang itu, saya melihat tantangan baru atau hal baru dalam profesi tersebut,” tandas mahasiswa Universitas Pasundan jurusan Hukum semester IV.
Berkaitan dengan hobi, penfavorit warna coklat dan penggemar makanan gurame bakar ini bercerita bahwa ia hobi dengan segala sesuatu yang berkaitan dengan olahraga seperti jogging, futsal, dan badminton.
“Olah raga adalah hal yang sangat saya sukai dan menjadi kebiasaan saya yang bertahan sejak lama, saya juga pernah meraih prestasi dalam bidang olahraga yaitu futsal,” terang pemilik tinggi 174 cm.
Ke depan duta kampus Fakultas Hukum Unpas ini juga berencana membuat usaha kuliner via online karena menyesuaikan dengan kondisi saat ini yang serba digital.
“Untuk tokoh idola, saya mengagumi sosok BJ Habibie, sebab perjalanan karir dan cintanya sangat menginspirasi dan yang terpenting orangnya tidak sombong. Saya juga banyak terinspirasi dari ayah saya, orang yang tidak pernah menyerah dalam keadaan apapun dan selalu tegar dalam menghadapi masalah,” terang sulung dari dua bersaudara.
Ditanya soal makna hidup, Rey menjawab bahwa hidup adalah sementara, maksudnya adalah apapun yang kita punya sekarang itu hanya bersifat sementara.
“Teman yang kita miliki juga tentu tidak akan terus sama kita bahkan orang yang kita suka juga belum tentu akan kita sukai secara terus menerus, yang terpenting dari hidup adalah jangan pernah merasa diatas karena masih banyak orang yang berada diatas kita, pada intinya tidak boleh sombong,” urainya.
Adapun hal yang membuat Rey selalu bersemangat dalam menjalani hidup adalah dirinya sendiri, misalnya jika ia sudah berkomitmen harus menjadi orang yang disiplin, maka ia memaksakan diri untuk melakukan hal yang memang harus ia lakukan. Ia juga berkomitmen untuk tidak terlalu merasa nyaman dalam berbagai hal karena itu membuatnya tidak dapat mengeksplorasi berbagai hal yang lainnya.
“Terakhir saya juga ingin menyampaikan mengenai sesuatu yang berkaitan dengan motto hidup, saya ingin memberikan saran saja untuk mereka yang pernah melakukan kesalahan di masa lalu atau sedang dilanda masalah sekarang, jangan pernah merasa sendiri, karena jika kalian merasa sendiri hal itu akan menjadi sangat sulit, maka kuncinya adalah bercerita dan dekatkan diri kepada Allah, inshaAllah akan lancar segala permasalahan di dunia, intinya last but not least spread love dont spread hate,” pungkasnya. (Tan)