PASJABAR

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Teruslah berlatih dan bekerja keras pada kemampuanmu agar kualitas dirimu akan membedakan kamu dengan yang lain, itulah motto dari Rian Hidayat yang akrab di sapa Rian, Danton atau Komandan oleh teman-temannya.

Pemuda kelahiran Bandung, 26 Agustus 1996 ini pun bercerita bahwa dalam meningkatkan kualitas diri ia selalu mengoptimalkan waktu dan kesempatannya untuk berbagai hal yang positif, bahkan beberapa diantaranya meraih prestasi seperti menjadi juara futsal fakultas hukum tingkat Provinsi Jawa Barat, juara 3 sepakbola tingkat nasional di Universitas Indonesia antar fakultas hukum,  juara 1 tenis meja tingkat fakultas hukum, serta menjadi danton terbaik di menwa kompi-E Universitas Pasundan.

“Saya bercita-cita menjadi Tentara nasional Indonesia lewat jalur Sekolah Perwira Prajurit Karir Angkatan darat (Sepa PK Tni Ad), karena menjadi TNI adalah cita-cita saya dari kecil dan merupakan harapan kedua orang tua saya bahwa anak laki-lakinya kelak menjadi TNI sehingga bisa menjaga keluarga, terutama orang tua dan kakak-kakak saya,” terang mahasiswa Universitas Pasundan jurusan Fakultas hukum semester akhir.

Pemilik tinggi 172 cm dan berat badan 67 kg ini juga mengungkapkan bahwa ia hobi bermain futsal, sepakbola, tenis meja dan berenang, karena hobi tersebut dapat menjaga daya tahan tubuh sehari-hari dan di dalam tubuh yang sehat, terang Rian terdapat juga jiwa yang kuat.

“Harapan saya ke depan tentunya dapat mewujudkan diri menjadi abdi negara dan dapat membahagiakan kedua orang tua saya,” terang penfavorit warna hijau army, hitam dan putih serta penyuka ayam goreng.

Adapun untuk kesibukan dari Duta Fakultas Hukum saat ini adalah menyusun skripsi untuk segera melaksanakan sidang Komprehensif, di samping itu olahraga bermain futsal, sepakbola, tenis meja, dan persiapan latihan jasmani menjelang test menjadi abdi negara.

“Untuk tokoh idola, saya mengagumi Cristiano Ronaldo, seorang pesepakbola profesional sering menjadi pemain sepakbola terbaik dunia, alasannya karena dia bisa merubah hidupnya dari susah hingga sukses dengan bekerja keras darah dan air mata, hingga sekarang hidupnya tercukupi dan selalu membahagiakan ibunya serta keluarganya,” ulasnya.

Bungsu dari tiga bersaudara ini juga berkata bahwa ia banyak terinspirasi dari kedua orangtuanya yang selalu mendoakannya dan membesarkannya sampai saat ini.

“Orang tua yang membuat diri saya menjadi pribadi yang teguh dalam menjaga prinsip hidup, hal ini yang menjadi amanah orang tua saya. Di samping itu,  saya juga banyak terinspirasi oleh paman saya, beliau merupakan anggota polisi dan melatih saya agar bisa matang untuk masuk tes TNI dan saya ingin meneruskan jejak paman saya tersebut menjadi seorang abdi negara,” paparnya.

Soal makna hidup, Rian mengatakan bahwa hidup yang ia maknai hanya sekali oleh karena itu ia harus mencetak sejarah, jika nama ke dua orangtuanya  tidak tercatat dalam sejarah, maka ia harus mencetak sejarah tersebut oleh namanya sendiri.

Ia juga selalu bersemangat dalam menjalani kehidupan ini, karena ia sering berolahraga, mengurangi mengeluh, selalu ramah kepada siapapun dan selalu siap jika dimintai bantuan oleh siapa saja khususnya bagi mereka yang sedang membutuhkan bantuannya.

“Terakhir saya juga ingin menyampaikan jika kita bercita-cita menjadi orang sukses, maka kita jangan menjatuhkan diri kita di kemudian hari dengan tidak teguh pada prinsip hidup yang kita miliki karena ajakan orang lain, selalu pegang prinsip hidup kita dengan berperilaku jujur dan benar, membela yang lemah, memberi kepada orang yang susah atau orang kecil, dan selalu memudahkan urusan orang lain maka Allah akan mudahkan urusan kita nanti,” pungkasnya. (Tan)