HEADLINE

Guru BK Harus Dampingi Siswa Ketika Pilih Perguruan Tinggi

ADVERTISEMENT

*)Webinar FEB Unpas dan FIP UPI

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Pasundan dan  Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Pendidikan Indonesia menggelar seminar online bertema Peran Guru Bimbingan dan Konseling Menjembatani Psikologis Siswa Dalam Keputusan Memilih Program Studi di Perguruan Tinggi pada Senin (3/8/ 2020) lewat aplikasi Zoom yang disiarkan langsung oleh akun channel Youtube Pas TV.

Dalam yang dibuka langsung oleh Dekan FEB Unpas Dr. H. Atang Hermawan, S.E,. M.S.I.E, Ak., CSRS,. CSRA. Dan wakil Rektor I Unpas, Prof. Dr. Jaja Suteja SE,. M.Si ini pun  menghadirkan Dekan FIP UPI, Dr. H. Agus Taufik., M.Pd sebagai Keynote Speaker dengan narasumber Dosen UPI dan Executive Co-Chairman ACATA, Dr.Idat Muqodas M.Pd., Dosen FEB Unpas dan Pakar Pemasaran Jasa, Dr. H.Popo Suryana, SE., M.Si dengan moderator , Dosen FEB Unpas dan Pakar kewirausahaan  Sadikun Citra Rusmana., S.E., M.M.

Dekan FEB Unpas Dr. H. Atang Hermawan, S.E,. M.S.I.E, Ak., CSRS,. CSRA mengungkapkan bahwa webinar ini adalah salah stau kegiatan yang memiliki esensi yang penting bagi guru dan pendidikan serta upaya implemetasi perguruan tinggi yaitu PPM atau Pengadian Pada masyarakat. Di mana hal ini merupakan tanggung jawab sosial dari Perguruan Tinggi untuk menelaah kondisi yang ada dan mengetahui secara tepat kebutuhan masyarakat.

“Diharapkan PPM lewat webinar ini akan memberikan manfaat sebagai sumbangsih dalam memberikan bantuan pemikiran, terbetuknya pemimpin yang potensial, kebijakan pembinaan siswa-siswi dalam menetapkan studi di masa depan. Selanjutnya PPM pun akan diteruskan dengan peran dosen, sekolah, guru, sebagai tonggak pendidikan dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa,” tandasnya.

Dalam kemampuan bersaing, terang Atang para siswa pun harus dibentuk baik secara softskill dan hardskill yang merupakan hal yang sangat penting. Hardskill melingkupi pengetahuan dan teknologi seperti kemampuan dalam ekonomi, akuntasi, managemen dan lain-lain, sementara itu softskill berhubungan dengan orang lain, keterampilan mengatur kerja sendiri, kemampuan memimpin, etos kerja dan sebagainya.

“Forum ekonomi dunia menyampaikan bahwa wajah lapangan global banyak berubah karena perkembangan teknologi, oleh karena itu membutuhkan program pendidikan yang baru. Di Indonesia sendiri sudah banyak industri yang berencana menerapkan otomasi kerja, sehingga tenaga kerja harus mempunyai keahlian yang diperlukan dalam persaingan di masa depan seperti analitis dan inovasi, aktif studi literasi, teknologi dan pemograman, emosional dan nalar matematis dengan demikian profesi kedepan akan berkembang di tahun-tahun ke depan seperti sistem akuntasi software developer data, analisis keuangan dan human riset specialist juga analisis pembangunan,” paparnya.

Adapun keahlian yang dioptimalkan adalah memiliki kemampuan komunikasi, beradaptasi, kerjasama tim, skill entrepereuship dan networking. Maka dari itu, terang Atang lewat seminar ini diharapkan para guru BK tidak akan keliru dalam menyampaikan pembalajaran kepada siswa dan mereka membuat strategi dalam mengarahkan siswa siswi untuk memilih lapangan kerja.

“Semoga daya saing dan dinamisme pendidikan di Jawa Barat ke depan akan semakin meningkat serta pengabdian pada masyarakat  ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua baik untuk pengembangan FEB UNPAS, SMA di Jawa barat dan Indonesia,” tandasnya.

Sementara itu, Dekan FIP UPI, Dr. H. Agus Taufik., M.Pd menyampaikan bahwa  orientasi baru pendidikan dan Bimbingan Koseling abad 21 seperti yang disampaikan oleh  Andreas Scheicher bahwa saat ini kita menghadapi perubahan yang tiada tanding, pekerjaan yang belum diciptakan, penggunaan teknologi yang belum ditemukan serta tantangan masyarakat yang belum terbayangkan.

“Mengingat hal tersebut maka pendidikan harus memiliki cara berpikir kreatif,  problem solving  dan pembuatan keputusan. Dalam bekerja harus mempunyai kemampuan komunikasi dan kolaborasi, di mana alat bekerja mencangkup kapasitas untuk mengenal dan mengeksplorasi potensi teknologi baru. Kapasitas untuk aktif dan bertanggung jawab sebagai warga masyarakat, warga negara dan warga dunia,” urainya.

Untuk mencapai tujuan tersebut, lanjut Agus para siswa harus mendapatkan kesempatan untuk mengenal dan memahami potensi, kekuatan dan tugas-tugas perkembangan serta yang ada dilingkungannya,  mengenal dan menentukan tujuan rencana hidupnya serta rencana tujuan tersebut.

Di samping itu juga memahami dan mengatasi kesulitan-kesulitan sendiri, menggunakan kemampuannya untuk kepentingan dirinya, lembaga, tempat bekerja dan masyarakat serta menyesuaikan diri  dengan keadaan dan tuntutan dari lingkungannya.  (Tan)

Yatti Chahyati

Recent Posts

Sustainability Bond bank bjb Oversubscribed Hingga 4,66 Kali

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. Obligasi Keberlanjutan atau Sustainability…

11 jam ago

Sengit! Persib Kandaskan Borneo FC Lewat Gol Ciro Alves

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung kontra Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 berangsung sengit. Tampil…

13 jam ago

Cucun Syamsurijal Laporkan Anggota DPRD Kab. Bandung

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Cucun Syamsurijal melaporkan MA anggota DPRD Kabupaten Bandung…

13 jam ago

Cucun Syamsurijal: Pilkada Ibarat Sepak Bola

KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPP PKB, Cucun Syamsurijal mengatakan jika pesta demokrasi (Pilkada)…

14 jam ago

Peluang Emil Audero di Timnas Indonesia Kata Erick Thohir

WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…

15 jam ago

Insting Shin Tae-yong Terbukti di Laga Kontra Arab

WWW.PASJABAR.COM -- Insting Shin Tae-yong sebagai pelatih terbukti dengan memasang Marselino Ferdinan sebagai starter saat…

16 jam ago