BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Prof.Dr.H.M.Didi Turmudzi M.Si. kembali terpilih menjadi ketua Pengurus Besar Paguyuban Pasundan untuk periode 2020-2025 lewat sawala budaya atau kongres ke 43 yang dilaksanakan pada Pada Sabtu (22/8/2020) di Aula Mandalasaba dr.Djoenjoenan Lantai V Gedung Paguyuban Pasundan, Jalan Sumatra No 41 Kota Bandung.
Acara yang dibuka langsung oleh Gubernur Jawa Barat ini pun melibatkan seluruh pengurus cabang Paguyuban Pasundan di seluruh Indonesia meliputi ketua wilayah, ketua komda, ketua cabang, pamilon di berbagai cabang seperti Paguyuban Pasundan Provinsi Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kepulauan Riau, Sumatra Utara dan lainnya juga turut bergabung Pinisepuh dan dewan pangaping Paguyuban Pasundan.
Ketua Umum Pengurus Besar Paguyuban Pasundan periode 2020-2025 mengucapkan rasa syukur dan terimakakasih atas terpilihnya kembali menjadi ketua umum.
Prof Didi juga mengungkapkan bahwa ke depan sesuai dengan visinya Paguyuban Pasundan akan terus berupaya untuk mengangkat harkat dan martabat, memerangi kebodohan dan kemiskinan serta menyebarkan syiar Islam.
“Kami akan terus fokus pada bidang pendidikan karena hal tersebut merupakan sesuatu yang paling mendasar dan penting bagi kelangsungan hidup bangsa. Paguyuban Pasundan terus berupaya mengembangkan pendidikan selaras dengan tujuan sistem pendidikan nasional yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab,” paparnya.
Oleh karena itu terang Prof Didi pendidikan merupakan sebuah masalah yang substansial, karena saat ini pendidikan terpisah antara ahlak, moral, budaya, sains dan keterampilan. Sehingga perlu adanya pembenahan kurikulum, agar tidak terjadi liberalisme dan kapitalisme pendidikan.
“Pendidikan harus didasarkan kepada prilaku, memadukan IQ, SQ dan EQ dan ini menjadi fokus bagi Paguyuban Pasundan, bagaimana kita dapat berdaya saing, membangun karakter, menjadikan setiap dosen dan guru bisa mengajarkan hal-hal yang terkait dengan ahlak, moral dan budaya sekaligus,” terangnya.
Selain itu, fokus Paguyuban Pasundan juga ada dalam bidang ekonomi, yaitu ekonomi kerakyatan, salah satunya bersama pemerintah membangun Pasundan Mart yang menyediakan kebutuhan pokok dengan harga yang murah sehingga dapat membantu masyarakat.
“Di samping itu lima tahun ke depan kami juga akan terus membangun koperasi, di mana cabang-cabang baru akan didirikan, Usaha Kecil Menengah yang terus dikembangkan, dan sebelumnya kami juga telah melakukan pelatihan 1400 usaha kecil di berbagai pulau dan provinsi,” terangnya.
Hal yang tidak kalah penting lanjut Prof Didi adalah nilai budaya dan agama, di mana Paguyuban Pasundan ingin membentuk masyarakat yang ramah dan toleran, yakni bisa menghargai kepentingan satu sama lain serta memiliki etik moral.
Saat ini Paguyuban Pasundan pun telah memiliki berbagai lembaga pendidikan, mulai dari lembaga pendidikan dari SD, SMP, SMA sebanyak 118 sekolah serta 4 perguruan tinggi yakni UNPAS, STH Sukabumi, STKIP Cimahi dan STIE Bandung.
Sementara itu, Lembaga ekonomi meliputi baitul mal wa tanwir (BMT Citra Pasundan), Koperasi cabang, Usaha Kecil Menengah, Pelatihan-Pelatihan kewirausahaan, Biro perjalanan Haji & Umroh, Lembaga Kesehatan Rumah Sakit (Rumah Sakit Pasundan), Lembaga Pendidikan Baru (Fakultas Kedekatan), Lembaga Budaya (Akademi budaya Sunda) dan Lembaga Da’wah (Korp Mubaliqh Pasundan). (Tan)