BANDUNG, WWW PASJABAR.COM — Pengurus Besar Paguyuban Pasundan menggelar Sawala Budaya atau Kongres ke 43 Pada Sabtu (22/8/2020) di Aula Mandalasaba dr.Djoenjoenan Lantai V Gedung Paguyuban Pasundan, Jalan Sumatra No 41 Kota Bandung.
Acara ini pun melibatkan seluruh pengurus cabang Paguyuban Pasundan di seluruh Indonesia meliputi ketua wilayah, ketua komda, ketua cabang, pamilon di berbagai cabang seperti Paguyuban Pasundan Provinsi Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kepulauan Riau, Sumatra Utara dan lainnya juga turut bergabung Pinisepuh dan dewan pangaping Paguyuban Pasundan.
Ketua pelaksana Sawala Budaya Ke 43 Paguyuban Pasundan Prof. Dr. Ali Anwar M.Si dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukur bahwa Paguyuban Pasundan telah mencapai usia ke 107 tahun, dan kini menggelar sawala budaya ke 43 dengan tema nyawang ka tukang, nyoreang mangsa anu bakal datang dina adeg adeg Paguyuban Pasundan.
“Pada awalnya sawala budaya ke 43 paguyuban Pasundan akan digelar di Bali, atau di sebuah hotel yang ada di Kota Bandung namun karena adanya wabah Pandemi COVID 19 maka dilaksanakan secara virtual atau daring, walaupun demikian namun hal ini tidak akan mengurangi makna,” terangnya.
Prof Ali pun berterimakasih karena antusiasme dari Pengurus Paguyuban Pasundan cukup tinggi dimana ada 1306 peserta yang merupakan utusan cabang Paguyuban Pasundan yang bergabung lewat virtual zoom. Di mana memang antusiasme dari para pengurus selalu terjaga dan kompak dalam berbagai kegiatan, salah satunya dalam bakti sosial di tengah Pandemi COVID 19 mulai dari membagikan sembako, Alat Pelindung Diri (APD) dan sebagainya.
“Antusiasme yang tinggi membuat Paguyuban Pasundan katara ayana karasa manfaatna. Tentunya hal ini tidak lepas dari figur kepemimpinan kita semua yaitu Prof.Dr.H.M.Didi Turmudzi M.Si. yang telah banyak membuat program dan keunggulan, bukan hanya di Indonesia tapi juga hingga ke mancanegara. Membangun gedung perkuliahan baru, gedung perkantoran, diresmikannya fakultas kedokteran Unpas, hingga mudah-mudahan ke depan rumah sakit Pasundan,” paparnya.
Di samping itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang hadir secara virtual untuk memberikan sambutan sekaligus membuka acara juga mengucapkan selamat atas penyelenggaraan sawala budaya ke 43 di tahun 2020.
“Kami turut bergembira dengan sawala budaya ke 43 Paguyuban Pasundan. kami menyadari bahwa Paguyuban Pasundan telah menjadi mitra utama pembangunan Jawa Barat dalam budaya serta yang juga luar biasa dalam bidang pendidikan,” tandasnya.
Hal ini terang Emil, sapaan Akrabnya turut memajukan bangsa, karena bangsa yang besar adalah bangsa yang memiliki identitas dan identitas itu terletak pada budayanya yang dapat menangkal hal-hal negatif yang kurang sesuai dengan jati diri yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
“Pandemi COVID 19 menyebabkan migrasi digital sehingga kelestraian budaya menjadi hal yang sangat penting. Paguyuban Pasundan memiliki peran dalam hal ini juga menyertai mimpi besar Indonesia untuk bisa mendukung generasi emas. Jawa Barat juga memiliki program serta usulan untuk mencetak biru kebudayaan pasundan. Dalam hal ini Paguyuban Pasundan bisa berinovasi dalam budaya, bukan hanya politik nasional, tapi kuat dalam inovasi pendidikan sehingga melahirkan kualitas anak Jawa Barat yang nyunda, nyantri dan nyakola,” pungkasnya. (Tan)