PASJABAR

Ridwan Kamil Soroti Klaster Baru COVID-19

ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COMGubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan sejauh ini kasus COVID-19 di Jawa Barat masih naik-turun. Namun, jumlahnya tidak setinggi daerah lain seperti DKI Jakarta.

“Perkembangan COVID-19 di Jabar masih naik-turun, tapi naik-turunnya masih dalam kategori bukan yang terbesar, masih dalam ranking lima atau 6 di Indonesia. Kami mendapati mayoritas masih di Zona Bodebek,” kata Emil, sapaan akrabnya.

Karena itu, pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di kawasan Bodebek kembali diperpanjang hingga 29 September 2020. Selain, itu ada beberapa kebijakan skala lokal yang diambil pemerintah daerah. Hal itu diapresiasi karena sebagai upaya untuk mengatasi pandemi.

“Beberapa tempat sudah menerapkan kebijakan-kebijakan lokal yang kami apresiasi, yaitu jam malam atau pembatasan kegiatan. Ada yang berhenti jam 6 (malam), jam 7 (malam), dan lain-lain,” ungkapnya.

Pengurangan aktivitas yang meminimalisir orang berkumpul itu dianggap sebagai salah satu cara efektif mencegah penularan COVID-19. Warga pun diharapkan mematuhi kebijakan yang ada dengan penuh kesadaran.

Secara khusus, Emil menyoroti adanya klaser baru penyebaran COVID-19 di Jawa Barat, yaitu klaster industri di kawasan Bekasi. Ada persoalan yang cukup pelik sehingga terjadi klaster baru.

“Klaster industri itu setelah kami teliti, sebenarnya (penerapan protokol kesehatan di industri) sudah ketat sesuai dengan surat edaran Menteri Industri,” ucapnya.

Yang jadi persoalan adalah para karyawan pabrik tidak disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan di luar lingkungan industri tempat mereka bekerja. “Perilaku karyawan sepulang kerja ternyata jadi sebuah catatan,” cetus Emil.

Ia pun mengimbau agar para karyawan industri agar disiplin menjalankan protokol kesehatan. Jangan hanya menerapkannya saat bekerja. Sebab, ketika tertular COVID-19 di luar, mereka berpotensi menularkannya di tempat kerja.

“Kami mengimbau semua yang bekerja di sektor industri, pulang kerja itu harus selalu menempati protokol kesehatan dengan 3M, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan,” tandas Emil. (ors)

Yatti Chahyati

Recent Posts

Harga Pangan Bervariasi: Ayam dan Cabai Turun, Bawang Melonjak

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Pada Sabtu (21/9/2024) pagi, harga beberapa komoditas pangan seperti daging ayam ras,…

30 menit ago

Korban Gempa di Cibereum Mulai Mengeluh Penyakit Pasca Bencana

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Sejumlah warga korban gempa bumi di Desa Cibereum, Kecamatan Kertasari, mulai mengeluhkan…

2 jam ago

Ribuan Warga Masih Bertahan di Pengungsian Gempa Kertasari, Butuh Makanan dan Selimut

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Empat hari setelah gempa bumi mengguncang Kertasari, ribuan warga masih bertahan di…

3 jam ago

Ternyata Makassar hingga Sumedang Tercatat Paling Panas di Asia Tenggara!

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Analisis terbaru dari Climate Central mengungkapkan bahwa empat kota di Indonesia, yaitu…

4 jam ago

Pj Gubernur Jabar: Edukasi Bencana Harus Gencar, Siapkan Peralatan Darurat Lebih Baik

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin, mengungkapkan bahwa penanganan korban…

4 jam ago

Kalahkan Jakarta, Jawa Barat Kumpulkan 538 Medali di PON XXI Aceh – Sumut

WWW.PASJABAR.COM -- Jawa Barat resmi menyabet status sebagai juara umum di Pekan Olahraga Nasional (PON)…

16 jam ago