BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Rektor UIN Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung, Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si., melakukan Penutupan Kuliah Kerja Nyata Dari Rumah Berbasis Pemberdayaan Masyarakat (KKN DR Sisdamas) Masa Covid-19 tahun 2020 yang dilakukan melalui telekonferensi aplikasi zoom dan disiarkan secara langsung pada kanal Youtube UIN Sunan Gunung Djati Bandung, beberapa waktu lalu.
Didampingi Wakil Rektor I, Prof. Dr. H. Rosihon Anwar, M.Ag., Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), Dr. Husnul Qodim, S.Ag., M.A, Rektor mengajak seluruh civitas akademika UIN SGD untuk terus bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat yang telah diberikan. Meski dalam suasana wabah corona kita masih bisa melakukan kegiatan KKN DR Sisdamas di kampung halaman masing-masing dari tanggal 25 Juli sampai 31 Agustus 2020 yang diikuti 5.502 mahasiswa.
“Hari ini adalah penutupan kegiatan KKN DR berakhir. Atas nama pimpinan tentu saya mengucapkan terima kasih kepada para mahasiswa yang telah mengikuti kegiatan KKN ini, hingga hari ini berakhir. Awal nampak memang diragukan, tetapi setelah proses ternyata hasilnya atau prosesnya cukup baik. Indikator baik, saya melihat tidak ada komplain dari berbagai pihak, bahkan tadi laporan dari Ketua LP2M, alhamdulillah tidak ada informasi dari peserta yang terpapar covid-19. Ini menggambarkan bahwa misi KKN kita saat ini di era Covid-19 itu adalah beri solusi. Tentu saja bagaimana caranya memutus atau kurangi covid itu sekalipun secar nasional masih tinggi,” tegasnya.
Menurutnya, ikhtiar untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 harus menggunakan dua pendekatan. Pertama, secara lahir (medis) mengikuti aturan-aturan protokol Covid-19, yakni jaga jarak, bermasker, cuci tangan, dan di rumah aja.
Kedua, pendekatan batin (agama) seperti berdoa setiap pagi dan sore, dawam wudhu, jangan mendatangi tempat yang sudah terkena wabah, banyak beristighfar, berdoa dan sedekah.
“Pesan saya setiap hari kita dapat mengeluarkan shodaqoh. Salah satu bentuk shodaqoh, setiap pagi ketika saya membuat teh dengan pakai gula 3 sendok, dua sendok dipakai untuk teh yang satu sendok, saya lempar ke tanah untuk shodaqoh ke sireum,” jelasnya.
Rektor berharap melalui KKN DR Sisdamas ini dapat melahirkan model baru KKN yang berbasis pada kampung halaman masing-masing.
“Saya melihat model ini manfaatnya jauh lebih besar, kalau mahasiswanya bertanggung jawab karena lingkungan pasti menuntut karya nyata dari mahasiswa KKN di sekitarnya. Tanggung jawab moralnya lebih nyata. Jika kehadirannya nggak terasa, pasti dilaporkan ke RT, RW-nya. Kalau tidak serius melakukan KKN-nya pasti kena sanksi sosial dari lingkungannya. Ini salah satu hikmah dari Covid-19 yang bisa melaksanakan KKN DR yang menggambarkan bahwa teman-teman, adik-adik kita punya pengaruh terhadap masyarakat di sekitar. Tentu tidak lepas dari bantuan para pembimbing. Saya ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang sudah sedemikian rupa dalam kondisi serba keterbatasan, tapi tetap melaksanakan kewajibannya. Mudah-mudahan ini menjadi amal ibadah,” paparnya.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), Dr. Husnul Qodim, S.Ag., M.A, menjelaskan dengan berakhirnya KKN DR ini, masih perlu tindak lanjut yg dilakukan oleh peserta KKN.
Di samping menyelesaikan program kegiatan di masyarakat bagi yang belum selesai, juga pelaporan proses tahapan kegiatan dalam bentuk narasi tertulis (laporan individu), diserahkan ke KKP (Ketua Kelompok) kemudian diedit oleh dosen pembimbing untuk menjadi buku bunga rampai yang didaftarkan ISBN dan HKI-nya oleh LP2M. Hal ini, diharapkan dapat meningkatkan publikasi dan hak kekayaan intelektual (HKI).
KKN DR Sisdamas yang diikuti 5.502 mahasiswa dari Fakultas Ushuluddin (FU) 571 orang, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) 1.130, Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) 762, Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) 851, Fakultas Adab dan Humaniora ((FAH) 548, Fakultas Psikologi (FPsi) 166, Fakultas Sians dan Teknologi (FST) 542, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) 446, dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) 486 orang.
Pada dasarnya, KKN DR Sisdamas ini bersifat individual agar bisa berkarya dan mengabdi secara mandiri dari rumah. Hal ini menjadi kesempatan yang baik untuk mengamalkan segala ilmu, pengetahuan yang sudah didapatkan agar bermanfaat di tengah-tengah masyarakat.
“Untuk ke depan KKN DR bisa menjadi model alternatif dalam pengembangan KKN. Ada kekhasan dlm KKN DR 2020 ini, secara teknis dari pengalaman tahapan 1, 2 dan 3 dibuatkan narasi-narasi laporan secara individu. Dengan adanya laporan yang akan menjadi Buku bunga rampai ber-ISBN ini dapat meningkatkan publikasi dan HKI di lingkungan UIN Sunan Gunung Djati Bandung,” tandasnya.
Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) LP2M UIN SGD Bandung, Dr. H. Aep Kusnawan, M. Ag. Menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkonstribusi bagi kelancaran penyelenggaraan KKN DR.
“Saya berharap, KKN DR sebagai ajang pembelajaran untuk mengabdi kepada masyarakat di sekitar lingkungan rumah masing-masing dapat diteruskan dan ditingkatkan kegiatannya setelah ditutupnya KKN DR ini, sehingga masyarakat sekitar semakin merasakan manfaat dari keberadaan Mahasiswa UIN Bandung, serta berimbas pada terjadinya akselerasi pembangunan di setiap daerah,” tutupnya. (*/Tan)