BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Selalu produktif dan berprestasi, rasanya menjadi hal yang tidak bisa terpisahkan dari pemuda kelahiran Cianjur, 15 Agustus 1999 bernama lengkap Suhendar atau yang biasa dipanggil Suhe atau Hendar.
Selain menjadi Ajudan Milenial Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat tahun 2020, ia juga merupakan Duta Genre (generasi berencana) Kabupaten Cianjur tahun 2020, Duta Genre Jawa Barat tahun 2020, Duta Bahasa Jawa Barat tahun 2020, serta pernah meraih Juara 3 badminton ganda putra Global Youth Competition Universitas Pajajaran tingkat nasional tahun 2019 dan Duta Fisip Unpas 2019.
Mahasiswa Universitas Pasundan (UNPAS), jurusan Ilmu hubungan Internasional, semester VII ini pun selain sibuk berkuliah juga sempat membuat social project bersama timnya yaitu Project Bahagia, yang berfokus pada pendidikan dan penyebaran literasi untuk masyarakat desa.
“Beberapa program yang kami lakukan dalam Project Bahagia ialah pembuatan sudut baca di sektor-sektor penting desa, pengajaran Bahasa Inggris dasar untuk anak-anak, dan donasi buku yang diberikan kepada sekolah setempat. Alhamdulillah, beberapa bulan kemarin sudah ada desa yang dikunjungi, tepatnya di Kampung Tugu Laksana, Desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat,” ungkapnya.
Selain itu, terang Suhendar sebagai Duta Generasi Berencana Jawa Barat, ia pun aktif mensosialisasikan program-program BKKBN kepada masyarakat, salah satu programnya ialah bagaimana remaja Indonesia dapat memiliki perencanaan yang matang dalam menentukan masa depannya, dengan tidak melakukan tiga hal yang dikatakan lulus menjadi remaja di indonesia, yaitu menghindari pernikahan dini, sex bebas dan napza.
“Sebagai Duta Bahasa Jawa Barat, saya juga berusaha memberikan virus-virus kebahasaan yang baik kepada masyarakat, dengan menjalankan program-program literasi kepada masyarakat dan mengkampanyekan aspek penting dari kebahasaan, yaitu tri gatra bahasa yaitu pengutamaan bahasa Indonesia, pelestarian bahasa daerah, dan penguasaan bahasa asing,” jelasnya.
Adapun kesibukan lain, Suhendar saat ini menunggu jadwal penugasan Ajudan Milenial Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat. Sebuah program yang dibuat oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, sebagai wadah kepemimpinan untuk seluruh pemuda di Indonesia.
“Tugas dari Ajudan Milenial adalah kita diberikan waktu seminggu untuk mendapampingi segala aktivitas Gubernur atau Wagub Jabar, dalam maupun luar provinsi. Oleh karena itu, program ini pula dapat menjadi wahana yang baik dalam pembentukan karekter pemuda Indonesia, agar bisa memetakan segala problematika yang terjadi di Indonesia, tentunya menjadi pemimpin masa depan Jawa Barat dan Indonesia,” terangnya.
Ditanya soal hobi, penyuka warna-warna gelap seperti biru navy, hitam dan lainnya ini juga berkata bahwa ia hobi bermain badminton, karena sedari kecil ia sekali dengan olahraga tersebut.
“Berawal dari hobi ini, pula bisa mengantarkan saya pada beberapa perlombaan bulutangkis, salah satunya mewakili jurusan Hubungan Internasional Unpas diajang Global Youth Competition ajang olahraga untuk mahasiswa HI se Indonesia dan Alhamdulillah saya mendapat juara 3 di nomer ganda putra,” ucapnya.
Penyuka Bakso, baso aci dan seblak tulang level 5 ini juga bercerita bahwa ia hobi memasak, berawal dari kebiasaan membantu ibunya memasak di rumah, akhirnya ia mempelajari lebih dalam bagaimana cara menghidangkan menu makanan keluarga.
Selain itu, dengan memasak, terang Suhendar ia bisa mengukur tingkat ketelitian dan kepekaan terhadap berbagai cita rasa yang dituangkan dalam berbagai hidangan. Karena itu, menurutnya memasak merupakan salah satu pekerjaan yang paling sulit.
“Saya memiliki motto hidup, Believe in Allah, My Self and My Purposes artinya selalu percaya kepada Allah, diri saya, dan tujuan saya. Dengan menempatkan Tuhan diposisi pertama dibanding diri pribadi dan tujuan saya, saya percaya bahwa Tuhanlah yang menggerakan seutuhnya diri saya untuk mencapai segala tujuan yang saya inginkan, dan tentunya janji kepada hambaNya tidak pernah akan ingkar,” jelasnya.
Ke depan, Suhendar pun berharap bahwa ia bisa segera menuntaskan pendidikan di Unpas dengan baik dan bisa melanjutkan kuliah ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Lebih dari itu, menjadikan ia juga ingin menjadi pribadi yang lebih bijaksana, besar rasa empati, dan terus berkontribusi untuk masyarakat.
“Harapan kedua saya untuk Indonesia. Di keadaan pandemi seperti ini, bukan alasan bagi kita untuk tidak produktif. Banyak sekali hal-hal yang bisa kita lakukan untuk menambah wawasan dan kemampuan kita dalam menapaki setiap detik kehidupan. Tetap bersabar dan tabah, karena segala sesuatu memang akan ada akhirnya, tergantung bagaimana kita menyikapi segala sesuatunya” ulasnya.
Untuk cita-cita, pemilik tinggi 165 CM ini bercerita bahwa ia ingin menjadi diplomat dan tenaga pendidik. Sebab sedari kecil ia ingin menjadi duta besar, meskipun dulu ia belum paham betul apa itu diplomat. Namun setelah beranjak SMA, ia mulai mengetahui sedikit banyaknya tentang diplomat. Sehingga, semakin tertarik untuk mempelajari dan medalaminya.
Lebih dari itu, lanjut Suhendar, seorang duta besar merupakan repesentatif dari sebuah negara, mereka membawa wajah nagaranya, dan ia ingin membawa nama Indonesia melangkah lebih jauh lagi, pun dapat disegani kawan maupun lawan.
“Untuk tokoh idola saya mengagumi sosok Madam Teresa, seorang biarawati terkenal yang banyak membantu orang-orang pengidap penyakit kusta, lepra, HIV/AIDS di Kalkuta, India. Saya sangat terinspirasi oleh beliau karena dedikasinya untuk membantu tanpa memandang bulu. Terlebih kata-kata bijaknya yang membuat saya kagum terhadap beliau, yaitu some people come in your life as a blessing and some come in your life as a lesson. Memang betul, bahwa sebagian orang yang datang di dalam hidup kita merupakan anugrah dari Tuhan, karena banyak meninggalkan pembelajaran berharga baik berupa pujian, hinaan atau apapun itu, yang membuat hidup kita berarti dan lebih baik setiap harinya, pun saya percaya bahwa life is unpredictable, people come and go,” sahutnya.
Adapun untuk sosok yang menginspirasi, ia mengungkapkan bahwa orang tuanya adalah yang selalu menginspirasinya hingga detik ini. Kerja keras, dedikasi dan tanggung jawabnya menjadikan dan memberitahu dirinya siapa ia dan dirinya yang sebenarnya.
“Jika diibaratkan, orang tua saya adalah akar dan saya adalah pohonnya, maka setiap pencapaian apapun yang saya dapatkan, seperti pembelajaran hidup, prestasi, berkegiatan aktif dan dapat berkontribusi untuk masyarakat adalah buah dari apa yang mereka ajarkan kepada saya.
Mereka adalah penyemangat utama bagi saya, pun selalu mengajarkan arti sebuah kegagalan yang saya maknai sebagai sebuah proses menuju keberhasilan. Karena dari rasa kegagalan, kita tidak akan pernah mengerti akan rasa sedih dan bahagia. Dari setiap rangkaian kegagalan tersebut menjadikan hidup saya berarti, dan tentunya lebih baik setiap harinya,” papar anak ke empat dari tujuh bersaudara.
Makna hidup menurut Suhendar dapat diibaratkan seperti menaiki sepeda. Ketika terdiam maka kita akan terjatuh. Oleh sebab itu, teruslah melaju dan pantang menyerah dalam mengejar impian hidup kita. Karena kita adalah pengemudi terbaik bagi sepeda yang akan kita kendarai untuk mencapai apapun tujuan kita.
“Saya juga selalu bersemangat dalam menjalani hidup karena pengalaman hidup pribadi berupa rasa semangat dan kegigihan tinggi, ketika menempuh pendidikan dari awal hingga sampai saat ini. Bermula seorang Suhe yang tidak akan bersekolah karena terkendala biaya, membuat orang tua saya mengurungkan niatanya untuk menyekolahkankan saya tingkat Sekolah Dasar. Tapi, saya mempunyai teman-teman yang mendukung saya untuk bisa sekolah di sana. Mereka menyumbang beberapa buku, seragam sekolah dan lain-lain. Itu semua mereka lakukan, demi melihat saya bisa sekolah walaupun statusnya sebagai anak bawang. Akhirnya, melihat semangat saya yang tak kenal lelah, pihak sekolah mengijinkan saya untuk bersekolah seperti murid lainnya dan menghilangkan status anak bawang saya. Pendidikan di tingkat SD saya tempuh 5 tahun 1 minggu, 1 minggunya digunakan di kelas 1 SD untuk mengejar ketertinggalan demi mendapatkan rapot sementara,” urainya.
Dari sana, ia membuktikan kepada orang tuanya, dengan meraih ranking 1 sampai tingkat SMA, dan dari sana ia bisa melanjutkan pendidikan dengan beasiswa dan bantuan pemerintah lainnya. Terbukti ketika SMA, ia dapat bersekolah di SMA PLUS CISARUA, merupakan sekolah semi militer yang dibawahi langsung oleh Gubernur Jawa Barat dan Dinas Pendidikan.
“Sampai saat ini duduk di bangku kuliah, saya mendapatkan beasiswa bidikmisi dari pemerintah. Sampai sekarang pun masih belum menyangka, seorang anak petani yang menyandang gelar anak bawang di sekolahnya dulu, bisa bersekolah di perguruan tinggi. Thanks God, its your miracle…Semua yang saya dapatkan sampai saat ini, bukan hanya perihal diri saya sebagai seorang mimpi, tapi saya buktikan dengan perjuangan dan pengorbanan, yang dirasa tidak mudah untuk mendapatkan hal tersebut. Dan proses perjalanan menempuh pendidikan tersebut, selalu menguatkan saya untuk tetap berani bermimpi dan mengejar apa yang saya mau,” tandasnya.
Terakhir Suhendar pun menyampaikan pesan Untuk teman-teman di luar sana yang terlahir dengan kondisi ekonomi yang kurang, bahwa hal tersebut bukan alasan besar bagi kita untuk tetap menggapai semua cita-cita yang diingikankan, terutama dalam bidang pendidikan.
“Tuhan pasti menyelipkan kemudahan atau bahkan kesukaran yang bisa kita lewati dengan cara kita sendiri. Selalu berproses, karena hidup adalah rangkaian cerita yang tidak akan pernah berhenti sampai di titik manapun. Berbanggalah terhadap diri kalian sendiri, karena kalian adalah karya Tuhan yang paling terbaik dan menakjubkan, believe in your self, cause your unstopable,” pungkasnya penuh semangat. (Tan)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. Obligasi Keberlanjutan atau Sustainability…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung kontra Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 berangsung sengit. Tampil…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Cucun Syamsurijal melaporkan MA anggota DPRD Kabupaten Bandung…
KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPP PKB, Cucun Syamsurijal mengatakan jika pesta demokrasi (Pilkada)…
WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…
WWW.PASJABAR.COM -- Insting Shin Tae-yong sebagai pelatih terbukti dengan memasang Marselino Ferdinan sebagai starter saat…