BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Sebagai upaya menekan penyebaran Covid-19, Badan Intelijen Negara melakukan penyemprotan disinfektan di Pondok Pesantren Nurul Huda, Jalan Rancabentang, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Selasa (15/9/2020).
Bukan hanya penyemprotan, BIN melalui Tim D Velox Pejaten, juga melakukan sosialisasi mengenai adaptasi kebiasaan baru (AKB), pembagian masker dan cairan penyanitasi tangan kepada para santri di tempat tersebut.
Juru Bicara Tim D Velox Pejaten, Ichsan, menyebutkan jika kegiatan tersebut sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2011 yakni BIN bertugas melakukan deteksi dini dan cegah dini berbagai ancaman, termasuk pandemi Covid-19.
“termasuk wabah lainnya yang dianggap dapat mengancam kehidupan dan eksistensi bangsa Indonesia. BIN melalui Tim Velox Pejaten, terus melakukan berbagai aksi nyata dalam rangka melaksanakan deteksi dini dan cegah dini, serta upaya dekontaminasi,” jelasnya.
Ia mengatakan jika pemilihan pondok pesantren dikarenakan menjadi tempat berkumpul banyak orang, yang berpotensi menyebarkan virus corona baru. Namun, dia menekankan, tak hanya pondok pesantren yang menjadi sasaran pihaknya namun juga berbagai fasilitas umum yang memang banyakberkumpul orang seperti terminal dan pasar.
“Kami juga melakukan kegiatan sosialisasi, edukasi dan dekontaminasi, yang telah kita laksanakan di beberapa tempat, seperti masjid, gereja, pura, dan vihara. Fasilitas-fasilitas umum seperti pasar, stasiun, halte, dan terminal. Dan fasilitas-fasilitas sosial lain seperti panti asuhan maupun yayasan sosial,” terangnya.
Sementara itu, Rois Ponpes Nurul Huda, Ahmad Tobari, menyambut baik kegiatan lembaga yang dipimpin Budi Gunawan tersebut. Hal ini, diutarakan dirinya, bisa memberikan pemahaman terhadap para santri mengenai bahayanya Covid-19.
“Kita pun tetap menerapkan protokol kesehatan selama ini. Santriwan dan santriwati selalu kita wajibkan untuk mencuci tangan, serta menjaga kebersihan,” imbuhnya.
Bukan hanya itu, selama pandemic santri di ponpes tidak diperkenankan meninggalkan tempat ponpes. “Jika sekolah lain belajar di rumah kami sebaliknya. Kita tidak memperbolehkan santri untuk pulang karena semua sudah kami sediakan disini. Ini sebagai upaya kita menjaga dari Covid-19,” paparnya.
Dari pantauan Pasjabar, seluruh sudut pesantren tak luput dari penyemprotan disinfektan. Dari masjid yang terletak di dalam pesantren, kelas hingga dapur disemprot oleh cairan tersebut. (tie)