BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Para pesepakbola profesional banyak yang mengeluti bisnis di luar dunia sepak bola. Ini sebagai pijakan untuk masa depan mereka setelah pensiun sebagai pesepakbola profesional.
Di Persib misalnya ada Kim Kurniawan yang memiliki usaha tempat cukur dan pakaian. Ada Dedi Kusnandar yang dikenal sebagai pengusaha sekaligus juragan tempat kos. Di luar mereka, ada juga yang menggeluti bisnis, seperti Nick Kuipers dan Zalnando.
Namun, pelatih Robert Rene Alberts tidak tertarik untuk menjalankan bisnis di luar dunia sepak bola. Ia lebih memilih fokus pada pekerjaannya sebagai pelatih.
“Saya tidak ada niatan untuk berbisnis saat ini, hanya fokus pada sepak bola saja,” ujar Robert.
Menurutnya, fokus pada pekerjaan sebagai pelatih harus dilakukan. Sebab, ada tanggung jawab besar yang diemban dan target yang harus diwujudkan.
“Penting untuk fokus terhadap sepak bola dan fokus terhadap hasil pertandingan,” ungkapnya.
Itu dirasa akan berbeda jika di saat bersamaan ia menggeluti bisnis. Fokusnya akan terbagi, satu sebagai pelatih, di sisi lain sebagai pebisnis. Bahkan, ia menegaskan saat ini seluruh waktu hingga pikirannya hanya difokuskan untuk Persib.
“Pekerjaan saya hanya berkonsentrasi penuh untuk Persib Bandung untuk mengantarkan hasil terbaik bagi Persib. Saya tidak bisa memikirkan hal lain karena saya berkonsentrasi penuh agar Persib Bandung menjadi juara,” jelas Robert.
Ia sendiri merespon positif jika ada pemainnya yang menggeluti bisnis. Sebab, mereka memiliki waktu relatif lebih luang ketimbang pelatih. Sehingga, daripada melakukan hal tak bermanfaat, berbisnis bisa jadi kegiatan alternatif di luar sepak bola.
“Pemain ada banyak waktu selain mempersiapkan diri berlatih dan tidak perlu memikirkan hal lain. Jadi, untuk berbisnis, itu positif untuk karir setelah menjadi pesepakbola (selesai),” ucapnya.
“Sedangkan untuk pelatih, waktu 24 jam dihabiskan dengan tugas sebagai pelatih di kepala. Jadi tidak ada waktu untuk hal lain,” tandas Robert. (ors)