BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si membuka acara Sosialisasi Kebijakan E-Learning Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) yang berlangsung di Aula FAH, Kampus UIN SGD Bandung, belum lama ini.
Acara sosialisasi yang dipandu oleh Wakil Dekan I, Dr. Dadan Rusmana, M.Ag. ini pun turut menghadirkan Cecep Nurul Alam, ST., MT., dan Mohamad Irfan, ST., M.Kom. tim e-Knows Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data sebagai narasumber.
Rektor menyampaikan bahwa pemanfaatkan aplikasi e-Knows (e-learning for knowledge sharing) untuk menyukseskan pembelajaran jarak jauh selama pandemi Covid-19 harus dilakukan dalam rangka meningkatkan warwah kampus.
“e-Knows adalah sistem pembelajaran online yang interaktif di UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Dosen dapat menyediakan bahan ajar, tugas, quiz, dan forum diskusi pada mata kuliah yang terdaftar, sekaligus memberikan penilaian secara online sehingga Mahasiswa dapat melihatnya,” terangnya.
Berdasarkan Surat Edaran Rektor nomor: B-1164/Un.05/PP.00.9/08/2020, perkuliahan semester ganjil tahun 2020/2021 kembali dilakukan secara online.
Jika pembelajaran online sebelumnya dosen masih diberi kebebasan memakai media daring apapun untuk pembelajaran, dan hanya dianjurkan menggunakan aplikasi Learning Management System (LMS) E-Knows, maka pada semester ganjil sekarang seluruh dosen wajib menggunakan E-Knows karena aplikasi ini sudah berproses kurang lebih selama satu semester sebelumnya untuk melakukan ujicoba dan berbagai perbaikan berbagai kekurangan yang ada.
“Sebenarnya pembelajaran online ini bukan maunya kita, tapi sudah sesuai dengan prosedur dan arahan dari satgas Covid-19. Dan tentu kita ada khawatir juga, karena jumlah mahasiswa yang puluhan ribu dan datang dari berbagai daerah, takutnya menjadi cluster baru,” ucap Rektor.
Oleh karena itu, jelas Rektor E-Knows harus digunakan, dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya. Di mana saat ini juga telah banyak diskusi yang dilakukan bersama tim e-Knows PTIPD agar e-Knows dapat disederhanakan lagi dan berbagai masalah lainnya.
“Namun saya yakin serumit apapun, intinya kalau masalah teknologi komputerisasi ya harus tekun. Jadi mulai semester depan semua dosen harus memakai e-Knows, tidak boleh lagi ada yang memakai WA, Google Classroom dan lain-lain,” lanjutnya.
Rektor memberi contoh fakultas lain yang sebelumnya penggunaan e-Knows-nya masih rendah, namun sesudah melaksanakan sosialisasi penggunaan E-Knows-nya jadi meningkat tinggi.
“Saya harap sosialisasi ini dimanfaatkan sebaik mungkin agar semua pembelajaran online semester depan berbasis E-Knows semua,” ujarnya.
Sementara itu Dekan FAH, Dr. H. Setia Gumilar, M.Si berharap dengan adanya workshop e-Knows dapat meningkatkan pelayanan kepada para mahasiswa, khususnya dalam proses belajar mengajar.
“Biasanya tidak ada pembicaraan tentang kebijakan perkuliahan. Namun karena semester yang akan datang wajib menggunakan e-Knows, maka FAH berinisiatif mengundang Pak Rektor agar memberikan arahan dan masukan tentang latar penggunaan penggunaan e-Knows ini,” ujarnya.
“Kami di Fakultas Adab sudah menyelenggarakan E-learning ini sejak Maret, dengan berbagai media daring yang ada. Dalam catatan evaluasi Kami, mayoritas dosen mengunakan WA, karena dirasa sudah terbiasa dengan aplikasi yang satu ini. Selain itu ada juga yang menggunakan Google Classroom. Selain itu yang secara efektif menggunakan E-knows baru 20 persen. Untuk itu, kali ini kami meminta masukan dan motivasi dari Pak rektor agar para dosen semakin terbiasa menggunakan aplikasi E-Knows ini karena selain berbagai kelebihannya seperti fleksibilitas waktu, bisa dilkaukan dari HP dan dari rumah, ada kendala lainnya yang menjadi bahan evaluasi kita, seperti kendala sinyal, kuota dan kendala-kendala lainnya,” lanjutnya. (*/Tan)