BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Kabar mengejutkan datangdari Amerika Serikat (AS), orang nomor satu di AS yakni Presiden AS Donal Trump dan istrinya Melania dinyatakan positif Covid-19 dan akan segera melakukan karantina. Kabar tersebut pun menjadi viral disemua media sosial dan juga dijagat maya.
Seperti dikutip Pasjabar dari mirror.co.uk, Jumat (2/10/2020), sebelumnya, asisten kampanye Trumph Hope Hicks, sudah terlebih dahulu dinyatakan positif pada hari Kamis lalu, dia terlihat selalu menemani presiden Trumph ke sejumlah acara.
Pasca diumumkannya status Donal Trump, Trump kemudian menuliskannya dalam twitter jika dirinya dan Ibu Negara “akan melalui ini BERSAMA!”.
Dia menambahkan: “Kami akan memulai proses karantina dan pemulihan kami segera.”
Dilaporkan sebelumnya pada Kamis malam bahwa Hope Hicks yang merupakan orang kepercayaan Trump memiliki gejala Covid-19, kemudian ia melakukan tes saat bepergian dengan Air Force One usai dari Minnesota pada Rabu malam.
Dokter kepresiden Presiden, Dokter Sean P. Conley mengirim surat tertanggal 1 Oktober kepada asisten presiden Kayleigh McEnany yang mengkonfirmasikan hasil positif Presiden- yang kemudian dibagikan oleh Gedung Putih.
“Malam ini saya mendapat konfirmasi bahwa kedua Ibu Negara Presiden Trump Melania Trump dinyatakan positif virus SARS-CoV-2,” tulisnya. Meski demikian, tidak jelas kapan hasil tes positif diberikan kepada Ms Hicks.
Gedung Putih pun telah merilis surat ini dari dokter Trump, diketahui sebelumnya Trump sempat berada di resor golfnya di Bedminster, New Jersey, dan mengadakan penggalangan dana.
Meski demikian, kepresidenan menyebutkan jika orang -orang yang pernah kontak dengan Presiden Truph dan ibu negara sudah mulai dikarantani, [asalnya di Amerika Serikat ada aturan meski dengan tes negatif, pedoman Covid AS menyatakan bahwa siapa pun yang telah melakukan kontak dengan orang lain yang dites positif harus dikarantina selama 14 hari.
Trump juga meuniskan dalam tweetednya jika dirinya bersama ibu negara sudah memulai masa karantina.
DIperikirakan karena hasil positif Trump, dapat menyebabkan gelombang baru volatilitas pasar karena investor bersiap untuk pemilihan presiden yang diperebutkan dengan panas pada bulan November.
“Ini berpotensi mengurangi kemampuan kampanye Trump. Dia mendapat banyak keuntungan dan itu adalah gangguan, “kata Sean Callow, ahli strategi mata uang di Westpac di Sydney.
“Itu juga menyakitinya sejauh seluruh narasi yang sebenarnya tidak terlalu perlu dikhawatirkan – itu menempatkan krisis COVID itu sendiri di depan dan di tengah.” Tambahnya. (*/tie)