BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Presiden Joko Widodo menegaskan Tentara Nasional Indonesia (TNI) harus siap menghadapi peperangan gaya baru. Sebab, peperangan saat ini tidak hanya sebatas peperangan atau pertempuran fisik.
Hal itu karena kemajuan teknologi semakin canggih. Sehingga, kelak pertempuran tidak hanya sebatas fisik alias memanfaatkan teknologi.
“Revolusi industri jilid keempat telah menghasilkan teknologi-teknologi baru yang mengagumkan, termasuk teknologi militer. Saat ini, kita sedang berada dalam era lompatan teknologi militer yang akan memengaruhi taktik dan strategi perang masa depan,” kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Senin (5/10/2020).
Karena itu, Jokowi menyatakan dukungan penuh transformasi organisasi di tubuh TNI. Transformasi itu harus didukung oleh transformasi teknologi dan kemampuan personel dalam menggunakannya.
“Kita harus terus melakukan transformasi teknologi dan personel yang mampu memahami dan memanfaatkan lompatan di bidang teknologi indormasi, teknologi nano, dan teknologi kecerdasan buatan,” ucapnya.
“Kita harus siap mengantisipasi karakter baru pertempuran masa depan yang mempunyai daya hancur lebih tinggi, high level destruction, pertempuran yang berjalan lebih singkat dalam menentukan pemenang, dan pertempuran hibrida yang menggabungkan berbagai taktik sekaligus, baik taktik kovensioanl dengan nonkonvensional, serta taktik litnas dimensi baik sosial, politik, maupun ekonomi,” jelas Jokowi.
Untuk mendukung hal itu, menurutnya pemerintah mengubah kebijakan. Kebijakan belanja pertahanan diubah paradigmanya menjadi investasi pertahanan. Apa bedanya?
“Kebijakan investasi pertahanan itu berpikir jangka panjang yang dirancang sistematis dan dijalankan secara konsisten dan berkelanjutan,” ujarnya.
“Hanya melalui investasi pertahanan jangka panjang yang terencana, TNI akan mampu jadi kekuatan yang modern yang mengikuti perkembangan teknologi termaju,” papar Jokowi.
Secara khusus, ia menyebut TNI sudah punya modal besar dalam menghadapi tantangan di masa depan. TNI memiliki para prajurit dengan karakter pejuang. Namun, karakter pejuang ini harus dijaga dan ditingkatkan.
“Karakter pejuang ini harus terus melekat dan terlembagakan dalam pengabdian prajurit TNI di manapun berada. Karakter pejuang yang selalu siap untuk terus bersinergi, bekerjasama, bahu-membahu dengan berbagai elemen bangsa, sinergi antarkorps, sinergi antarmatra, sinergi antarinstansi, serta sinergi antara TNI dan Polri,” tuturnya.
“Sinergi adalah kunci untuk membangun kekuatan pertahanan yang semakin kokoh dan efektif,” pungkas Jokowi. (ors)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. Obligasi Keberlanjutan atau Sustainability…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung kontra Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 berangsung sengit. Tampil…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Cucun Syamsurijal melaporkan MA anggota DPRD Kabupaten Bandung…
KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPP PKB, Cucun Syamsurijal mengatakan jika pesta demokrasi (Pilkada)…
WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…
WWW.PASJABAR.COM -- Insting Shin Tae-yong sebagai pelatih terbukti dengan memasang Marselino Ferdinan sebagai starter saat…