BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Dinas Perumahan Kawasan Permukiman, Pertanahan dan Pertamanan (DPKP3) Kota Bandung keluhkan saat ini banyak sampah rumah tangga di beberapa taman tematik di Kota Bandung.
“Setiap pagi petugas kami menemukan banyak sampah rumah tangga di beberapa taman,” ujar Kepala Pertamanan DapKP3 Rikke Siti Fatimah, kepada wartawan, Selasa (6/10/2020).
Rikke mengatakan, semestinya kalaupun ada sampah di taman, semestinya sampah organik yang bisa dijadikan pupuk. Yang pada gilirannya bisa digunakan untuk kebutuhan pemeliharaan.
“Pada kenyataannya, banyak sampah rumah tangga yang dibuang warga dan PKL di taman.
Beberapa taman yang banyak ditemukan sampah rumah tangga di antaranya Taman Lansia, Cibeunying park, Taman Cisadea dan Taman Sukajadi.
“Kebanyakan warga yang membuang sampah ke taman adalah warga Kota Bandung. Mereka membuang sampah di makam hari, sehingga tidak ada petugas yang melihatnya,” terang Rikke.
Karenanya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung meminta aparat kewilayah untuk ikut mengawasi taman-taman ini. Karena memang tidak mungkin petugas mengecek satu-satu karena SDM yang terbatas.
Rikke mengatakan ada beberapa kendala yang dihadapi dalan pemeliharaan taman. Di antaranya penyiraman taman yang sumber air besarnya hanya ada di taman Cikapayang.
“Sehingga, kami kesulitan menyiram tanaman yang letak tamannya jauh dari taman Cikapayang,” tuturnya.
Selain itu, anggaran untuk pemeliharaan pun mengalami rasionalisasi sebanyak 75%, sehingga hanya tersisa Rp11 miliar.
“Yang kami pertahankan adalah gaji untuk pekerja harian lepas, dan beberapa perbaikan kecil,” tegasnya.
Perbaikan dan pemeliharaan ini harus dilakukan agar jika nanti ada peraturan untuk membuka taman bagi umum, fasilitas taman sudah siap.
“Walaupun sebenarnya, meskipun secara aturan taman belum bisa digunakan oleh umum. Namun, banyak masyarakat yang datang dan bermain di taman,” katanya.
Sehingga DPKP3 harus terus melakukan pemeliharaan, dan penyediaan sarana dan prasarana. “Dalam rangka program pencegahan penyebaran Covid-19, kami menyiapkan wastafel dan jika memungkinkan ada pemeriksaan suhu tubuh oleh petugas,” pungkasnya. (Put)