BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Ingin kembali Jawa Barat aman, puluhan massa aksi yang tergabung dalam Front Aliansi Tatar Sunda, Rabu (28/10/2020) sore melakukan aksi damai di depan Gedung Sate, Kota Bandung.
Aksi tersebut sebagai respon atas banyaknya aksi anarkis saat demo penolakkan UU Ciptakerja atau Omnibuslaw yang terjadi di Kota Bandung dan Jawa Barat.
Koordinator Front Aliansi Tatar Sunda, Muhammad Ijudin Rachmat kepada wartawan disela sela aksi mengatakan, pihaknya merasa terpanggil untuk melakukan menyuarakan kedamaian bagi masyarakat di Jawa Barat. Terlebih, pada hari ini juga bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda.
“Intinya kami masyarakat jabar di sumpah pemuda ini merasa terpanggil untuk menyuarakan ketertiban dan keamanan di wilayah jabar, karena akhir-akhir ini di wilayah kita khususnya di wilayah jabar terlalu banyak aksi yang merugikan masyarakat luas,” kata Judin.
Masih dikatakan Judin, akhir-akhir ini seringkali terdapat aksi yang jauh daripada ciri khas orang sunda di Jawa Barat. Diantaranya, aksi mengatasnamakan masyarakat, namun berujung pada kerusuhan dan tindakan anarkis.
“Contoh seperti ditutupnya akses tol jalan, dirusaknya fasilitas umum, itu bukan ciri khas masyarakat sunda disini, jadi kita disini menyuarakan mari kita bersama sama di momentum sumpah pemuda ini untuk bersama sama menyuarakan kemanan dan ketertiban,” ungkapnya.
Bahkan, Judin menuturkan, tidak sedikit masyarakat yang merasakan keresahan dan ketakutan atas aksi-aksi anarkis yang kerap terjadi akhir-akhir ini. Hal itu berdampak pada ketidaknyaman masyarakat Jawa Barat dalam beraktifitas.
“Kita sudah tidak merasa aman tinggal di wilayah jabar ini, karena aksi mereka itu sangat di luar daripada sikap orang sunda yang selalu rendah diri, ini seperti ada kelompok-kelompok yang sengaja supaya berbuat onar,” terangnya. (asp/pasjabar)